Sejak beberapa waktu yang lalu aku memutuskan untuk tak lagi bermimpi. Entah mengapa semua jadi begini semenjak aku mengenal seorang adik kelas yang membuatku iri padanya. Mungkin memang dia hadir untuk menyadarkanku bahwa mimpi yang ku punya begitu sulit untuk diwujudkan. Sekalipun aku berjuang sampai darah menetes pun mungkin hanya menghasilkan 0 besar!
Akhir-akhir ini pun aku menangis. Menangis di sebuah ruangan yang sering ku jatuhi air mata. Sepertinya aku benar-benar tidak dapat berfikir lebih baik untuk sekarang ini. Emosi ku meluap-luap. Tak dapat ku kendalikan sedikitpun.
Bukan aku tak bersyukur dengan apa yang ku dapat, tapi mengapa begitu cepat kebahagiaan berlalu? Mengapa kita harus bertemu? Menjadi sainganku? Itu gak mungkin! Kamu jauh lebih baik dari pada aku, apa iya kita harus bersaing? Ya jelas kamu menanglah!
Kalau boleh meminta, aku ingin semuanya diulang dari awal! Sebelum aku bermimpi untuk mengejar sesuatu.
Ku mohon, jangan paksa aku untuk tidur lagi! Ketika di paksa untuk bermimpi, sama saja memaksa aku untuk tidur kan? Sehingga pada akhirnya aku tak dapat menghasilkan apapun.
Aku berharap, suatu saat nanti kita akan berpisah. Aku mohon jangan kejar aku dengan semua yang kau bisa. Jangan banjiri aku dengan banyaknya kemampuan yang kamu miliki. Apalagi semua itu dikemas dengan senyum yang penuh pertanyaan bagiku. Jika memang kau mau mengambil semuanya dariku sekarang, aku rela. Karena sekarang aku mulai menyadari bahwa hidupku adalah pijakan kesuksesan seseorang. Jadi aku akan selalu terinjak sekalipun hatiku berselimut baja.
Yang dapat ku lakukan kini hanya menggali kuburku sendiri. Kemudian masuk ke dalamnya tanpa ada orang yang peduli. Lalu menutup kuburku hingga aku benar-benar menghilang dari hadapan kamu.
Aku memang bodoh, makanya aku bersekolah. Namun mengapa dikala aku merasa nyaman dengan keadaan ini kau datang dengan senyum itu? Lalu tiba-tiba apa yang berlabel “milikku” menjadi “milikmu”. Yang berlabel “bagianku” menjadi “bagianmu”. Apa?? Hidup itu regenerasi? Ya! Tapi kenapa posisiku selalu dibawah!? Selalu!
Salahku dimananya sih? Jika benar ada reinkarnasi, kesalahan masa lalu apa yang pernah ku perbuat sehingga hidupku menjadi seperti ini? Kesalahan terbesar apa yang aku lakukan di masa lalu?
Inilah masa penat bermimpi. Semua yang pernah diucap terasa sia-sia. Ku rasa tak ada lagi harapan. Aku datang ke sekolah untuk belajar. Mempelajari ilmu yang belum tentu ku gunakan semuanya nanti. Ya, yang penting sekarang aku belajar disekolah sesuai dengan kodrat banyaknya manusia lain seumurku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar