Rabu, 05 November 2014
Minggu, 03 Agustus 2014
SM. The Ballad Taeyeon - Let Me Free
Hangul
문득 떠올리는 건 너만의 미소
자꾸 지우려고 애써도 선명할 뿐이야
Love 함께 나눈 수많았던 얘기들 지난 일인걸
Set me free, Let me be 나를 놓아줘 잠시라도 쉴 수 있게
Set me free, Let me be 이건 아니야 바보처럼 웃음이 흘러
문득 지나치는 건 내 안의 미소
자꾸 떠올리려 할수록 멀어질 뿐이야
Love 너와 나의 행복했던 순간들 보석 같았던
Set me free, Let me be 아파할수록 가슴속엔 네가 고여
Set me free, Let me be 이건 아니야 바보처럼 눈물이 흘러
Romanization
mundeuk tteoollineun geon neomanui miso
jakku jiuryeogo aesseodo seonmyeonghal ppuniya
Love hamkke nanun sumanhatdeon yaegideul jinan iringeol
Set me free, Let me be nareul nohajwo jamsirado swil su itge
Set me free, Let me be igeon aniya babocheoreom useumi heulleo
mundeuk jinachineun geon nae anui miso
jakku tteoolliryeo halsurok meoreojil ppuniya
Love neowa naui haengbokhaetdeon sungandeul boseok gatatdeon
Set me free, Let me be apahalsurok gaseumsogen nega goyeo
Set me free, Let me be igeon aniya babocheoreom nunmuri heulleo
English Translate
The thing I suddenly remembered was your smile
I keep trying to erase it but it just gets clearer
Love
All of the stories we shared together
Now they are in the past
Set me free, let me be
Let me go so I can rest for a moment
Set me free, let me be
This isn’t right, like a fool, I keep laughing
The thing that suddenly passes by is the smile inside of me
I keep trying to bring it back but it just gets farther away
Love
Our happy moments were like precious stones
Set me free, let me be
The more I am in pain, the more you well up in my heart
Set me free, let me be
This isn’t right, like a fool, I keep shedding tears
Indonesia Translate
Hal yang kuingat secara tiba-tiba adalah senyummu
Aku mencoba untuk menghapusnya namun itu semakin jelas
Cinta
Semua kisah yang kita bagi bersama
Sekarang mereka hanyalah masa lalu
Buat aku bebas, biarkan aku menjadi
Biarkan aku pergi jadi aku dapat beristirahat sejenak
Buat aku bebas, biarkan aku menjadi
Ini tidaklah benar, seperti orang bodoh, aku terus tertawa
Hal yang tiba-tiba pergi, adalah senyuman didalam diriku
Aku mencoba untuk menariknya kembali namun itu semakin jauh
Cinta
Momen bahagia kita seperti sebuah batu yang berharga
Buat aku bebas, biarkan aku menjadi
Semakin aku tersakiti, semakin kau ada dihatiku
Buat aku bebas, biarkan aku menjadi
Ini tidaklah benar, seperti orang bodoh, aku terus menangis
문득 떠올리는 건 너만의 미소
자꾸 지우려고 애써도 선명할 뿐이야
Love 함께 나눈 수많았던 얘기들 지난 일인걸
Set me free, Let me be 나를 놓아줘 잠시라도 쉴 수 있게
Set me free, Let me be 이건 아니야 바보처럼 웃음이 흘러
문득 지나치는 건 내 안의 미소
자꾸 떠올리려 할수록 멀어질 뿐이야
Love 너와 나의 행복했던 순간들 보석 같았던
Set me free, Let me be 아파할수록 가슴속엔 네가 고여
Set me free, Let me be 이건 아니야 바보처럼 눈물이 흘러
Romanization
mundeuk tteoollineun geon neomanui miso
jakku jiuryeogo aesseodo seonmyeonghal ppuniya
Love hamkke nanun sumanhatdeon yaegideul jinan iringeol
Set me free, Let me be nareul nohajwo jamsirado swil su itge
Set me free, Let me be igeon aniya babocheoreom useumi heulleo
mundeuk jinachineun geon nae anui miso
jakku tteoolliryeo halsurok meoreojil ppuniya
Love neowa naui haengbokhaetdeon sungandeul boseok gatatdeon
Set me free, Let me be apahalsurok gaseumsogen nega goyeo
Set me free, Let me be igeon aniya babocheoreom nunmuri heulleo
English Translate
The thing I suddenly remembered was your smile
I keep trying to erase it but it just gets clearer
Love
All of the stories we shared together
Now they are in the past
Set me free, let me be
Let me go so I can rest for a moment
Set me free, let me be
This isn’t right, like a fool, I keep laughing
The thing that suddenly passes by is the smile inside of me
I keep trying to bring it back but it just gets farther away
Love
Our happy moments were like precious stones
Set me free, let me be
The more I am in pain, the more you well up in my heart
Set me free, let me be
This isn’t right, like a fool, I keep shedding tears
Indonesia Translate
Hal yang kuingat secara tiba-tiba adalah senyummu
Aku mencoba untuk menghapusnya namun itu semakin jelas
Cinta
Semua kisah yang kita bagi bersama
Sekarang mereka hanyalah masa lalu
Buat aku bebas, biarkan aku menjadi
Biarkan aku pergi jadi aku dapat beristirahat sejenak
Buat aku bebas, biarkan aku menjadi
Ini tidaklah benar, seperti orang bodoh, aku terus tertawa
Hal yang tiba-tiba pergi, adalah senyuman didalam diriku
Aku mencoba untuk menariknya kembali namun itu semakin jauh
Cinta
Momen bahagia kita seperti sebuah batu yang berharga
Buat aku bebas, biarkan aku menjadi
Semakin aku tersakiti, semakin kau ada dihatiku
Buat aku bebas, biarkan aku menjadi
Ini tidaklah benar, seperti orang bodoh, aku terus menangis
YUI - You
YUI - YOU
Zutto matte ita no Ienakatta kedo
Tarinai hibi wo sotto
Umeru you ni Waratteta
Fureru dake de Kowareta
Yubisaki kara Hanarete Kieta
Sayonara Anata wo wasurerareru hodo
Suteki na yume wo mitai no
Konna ni Kirei na akari tomoshitara
Utsumuiterarenai desho?
Motto shiritai koto Ikutsu mo aru no
Nakushita wake ja nai
Moto no basho he Modoru dake
Chigau hito wo Aishita
Wakaru you na ki ga shite Naita
Sayonara Anata wo wasurerareru hodo
Suteki na yume nado nai wa
Donna ni Kirei na akari tomoshite mo
Kagami no mae tachidomaru
Jishin nante nai no Kitto dare mo onaji hazu…
Anata no yokogao Omoi dashite ita no
Itsumademo Anata wo wasurerarenai mama
Yume no tsudzuki wo sagashita
Kowai mono nante Nakunaranai’n da
Atashi ni mo wakatte kita wa
Utsumuiterarenai desho
Terjemahan Indonesia
Aku selalu menunggumu walau tak bisa kukatakan
Aku tertawa untuk menutupi secara perlahan
Hari-hari tak berharga yang kulalui
Dengan mengalaminya saja pun aku hancur
Berawal dari ujung jari, kita berpisah dan menghilang
Selamat tinggal, aku akan melupakanmu
Aku ingin melihat mimpi yang indah
Jika kunyalakan cahaya yang indah ini pun
Kamu tidak bisa menundukkan kepalamu, kan?
Banyak sekali hal-hal yang ingin lebih kuketahui
Ini bukanlah alasan kenapa aku menghilang
Aku hanya kembali ke tempat aku berasal
Aku telah mencintai orang yang berbeda
Aku rasa aku mengerti, karena itu aku pun menangis
Selamat tinggal, aku akan melupakanmu
Tak ada lagi mimpi yang indah
Seindah apapun cahaya yang kunyalakan
Aku hanya akan terhenti di depan cermin
Aku tak punya kepercayaan diri, setiap orang pun pasti merasakan hal yang sama
Tiba-tiba aku teringat sisi wajahmu
Sampai kapan pun tanpa melupakan dirimu
Aku mencari kelanjutan mimpi ini
Hal yang menakutkan tak akan menghilang
Aku pun telah mengerti
Kau tidak bisa menundukkan kepalamu, kan?
Sumber : ILY
Zutto matte ita no Ienakatta kedo
Tarinai hibi wo sotto
Umeru you ni Waratteta
Fureru dake de Kowareta
Yubisaki kara Hanarete Kieta
Sayonara Anata wo wasurerareru hodo
Suteki na yume wo mitai no
Konna ni Kirei na akari tomoshitara
Utsumuiterarenai desho?
Motto shiritai koto Ikutsu mo aru no
Nakushita wake ja nai
Moto no basho he Modoru dake
Chigau hito wo Aishita
Wakaru you na ki ga shite Naita
Sayonara Anata wo wasurerareru hodo
Suteki na yume nado nai wa
Donna ni Kirei na akari tomoshite mo
Kagami no mae tachidomaru
Jishin nante nai no Kitto dare mo onaji hazu…
Anata no yokogao Omoi dashite ita no
Itsumademo Anata wo wasurerarenai mama
Yume no tsudzuki wo sagashita
Kowai mono nante Nakunaranai’n da
Atashi ni mo wakatte kita wa
Utsumuiterarenai desho
Terjemahan Indonesia
Aku selalu menunggumu walau tak bisa kukatakan
Aku tertawa untuk menutupi secara perlahan
Hari-hari tak berharga yang kulalui
Dengan mengalaminya saja pun aku hancur
Berawal dari ujung jari, kita berpisah dan menghilang
Selamat tinggal, aku akan melupakanmu
Aku ingin melihat mimpi yang indah
Jika kunyalakan cahaya yang indah ini pun
Kamu tidak bisa menundukkan kepalamu, kan?
Banyak sekali hal-hal yang ingin lebih kuketahui
Ini bukanlah alasan kenapa aku menghilang
Aku hanya kembali ke tempat aku berasal
Aku telah mencintai orang yang berbeda
Aku rasa aku mengerti, karena itu aku pun menangis
Selamat tinggal, aku akan melupakanmu
Tak ada lagi mimpi yang indah
Seindah apapun cahaya yang kunyalakan
Aku hanya akan terhenti di depan cermin
Aku tak punya kepercayaan diri, setiap orang pun pasti merasakan hal yang sama
Tiba-tiba aku teringat sisi wajahmu
Sampai kapan pun tanpa melupakan dirimu
Aku mencari kelanjutan mimpi ini
Hal yang menakutkan tak akan menghilang
Aku pun telah mengerti
Kau tidak bisa menundukkan kepalamu, kan?
Sumber : ILY
Sabtu, 26 Juli 2014
Rindu Yang Menyakitkan
26 Juli 2014, 01.42 (Late post)
Menjelang lebaran... Garut... Jawa Barat...
Bukannya tidur malah tiba-tiba nangis. Nangis setelah keluar dari kamar mandi. Gak jelas emang. Hmm, kakek. Pasti ini karena kakek. Tiba-tiba keingetan kakek. Ramadhan tahun ini tanpa kakek. Tahun lalu? Aku gak tahu ada apa enggak. Rasanya aku bener-bener lupa. Kakek dimana sekarang? Di surga. Ya disurga. Aamin
Aku kangen kakek. Ya kangen. Kangen banget. Kenapa keingetannya pas keluar dari kamar mandi. Karena cuma kakek yang mau dibangunin pas lagi nyenyak-nyenyaknya tidur buat nganterin aku. Masih inget semuanya kek.
“Kek bangun, noval mau ke kamar mandi.” Kakek langsung bangun. Buka pintu belakang. Buka pintu dapur. Nyalain lampu. Gak komentar sedikit pun. Selesai dari kamar mandi, kakek masih sempet nganterin aku ke kamar.
Masih inget semuanya kek. Aku juga masih inget waktu kakek ajakin main ninja-ninjaan. Baju ninjanya dibuat dari sarung. Terus kakek, fadhel sama aku kejar-kejaran. Luar biasa bahagianya sampe sekarang.
Aku juga masih inget. Waktu kakek ngupas nangka di halaman belakang. Kakek suruh aku cobain langsung dari buahnya. Awalnya mau aku cuci dulu, tapi kata kakek gak perlu dicuci karena rasanya bakal beda. Setelah dewasa gini, aku coba makan nangka dan dicuci dulu. Rasanya sama kek. Sama enaknya bagiku. Kakek ternyata bohong. Tapi emang iya ada yang beda. Bukan rasa di lidahnya kek. Tapi dihati bedaaaa banget. Karena dulu, pas makan aku liat kakek. Liat senyum kakek sambil makan nangka. Dan sekarang, aku makan itu sendirian. Sendirian kek.
Aku masih inget waktu TK aku nolak kakek untuk nganterin. Karena semua temenku dianter sama mamanya, bukan kakek-kakek. Aku gak tau kenapa aku pernah sebodoh dan seangkuh itu. Aku juga gak tau kenapa aku pernah sebegitunya sama kakek. Kalau inget, rasanya mau ngulang itu. Dan mau gandeng kakek terus. Gamau ngelepasin sedikitpun. Kali inget itu, bawaannya mau dianter kakek lagi. Sekalipun sekarang aku udah SMA.
Kalau kakek dan ibu masih hidup, tiga orang pertama yang aku ajak foto pas wisuda SMA itu kakek sama nenek. Karena kakek, nenek dan ibu yang ngurus aku dari 5 bulan sampe aku 2 tahun. Dan sekarang aku bener-bener kehilangan sosok kakek plus ayah yang ada didiri kakek. Aku juga kehilangan ibu. Dan aku cuma punya nenek aja sekarang.
Aku kangen kakek. Aku mau peluk kakek. Aku mau liat senyum kakek. Aku mau main lagi sama kakek. Sayang banget sama kakek. Gak akan pernah nyianyiain kakek lagi. Aku mau kakek balik lagi. Aku tahu aku egois banget minta kakek balik lagi ke dunia fana ini sedangkan kakek udah ada disurga kan? Tapi aku kangen kakek.
Walaupun kata mamah kakek itu kakek tiri, tapi aku gak pernah merasa kalo kakek itu kakek tiri. Kakek tetep kakek. Selamanya akan jadi kakek. Kakek plus sosok ayah. Kakek yang selalu ada buat cucunya.
Menjelang lebaran... Garut... Jawa Barat...
Bukannya tidur malah tiba-tiba nangis. Nangis setelah keluar dari kamar mandi. Gak jelas emang. Hmm, kakek. Pasti ini karena kakek. Tiba-tiba keingetan kakek. Ramadhan tahun ini tanpa kakek. Tahun lalu? Aku gak tahu ada apa enggak. Rasanya aku bener-bener lupa. Kakek dimana sekarang? Di surga. Ya disurga. Aamin
Aku kangen kakek. Ya kangen. Kangen banget. Kenapa keingetannya pas keluar dari kamar mandi. Karena cuma kakek yang mau dibangunin pas lagi nyenyak-nyenyaknya tidur buat nganterin aku. Masih inget semuanya kek.
“Kek bangun, noval mau ke kamar mandi.” Kakek langsung bangun. Buka pintu belakang. Buka pintu dapur. Nyalain lampu. Gak komentar sedikit pun. Selesai dari kamar mandi, kakek masih sempet nganterin aku ke kamar.
Masih inget semuanya kek. Aku juga masih inget waktu kakek ajakin main ninja-ninjaan. Baju ninjanya dibuat dari sarung. Terus kakek, fadhel sama aku kejar-kejaran. Luar biasa bahagianya sampe sekarang.
Aku juga masih inget. Waktu kakek ngupas nangka di halaman belakang. Kakek suruh aku cobain langsung dari buahnya. Awalnya mau aku cuci dulu, tapi kata kakek gak perlu dicuci karena rasanya bakal beda. Setelah dewasa gini, aku coba makan nangka dan dicuci dulu. Rasanya sama kek. Sama enaknya bagiku. Kakek ternyata bohong. Tapi emang iya ada yang beda. Bukan rasa di lidahnya kek. Tapi dihati bedaaaa banget. Karena dulu, pas makan aku liat kakek. Liat senyum kakek sambil makan nangka. Dan sekarang, aku makan itu sendirian. Sendirian kek.
Aku masih inget waktu TK aku nolak kakek untuk nganterin. Karena semua temenku dianter sama mamanya, bukan kakek-kakek. Aku gak tau kenapa aku pernah sebodoh dan seangkuh itu. Aku juga gak tau kenapa aku pernah sebegitunya sama kakek. Kalau inget, rasanya mau ngulang itu. Dan mau gandeng kakek terus. Gamau ngelepasin sedikitpun. Kali inget itu, bawaannya mau dianter kakek lagi. Sekalipun sekarang aku udah SMA.
Kalau kakek dan ibu masih hidup, tiga orang pertama yang aku ajak foto pas wisuda SMA itu kakek sama nenek. Karena kakek, nenek dan ibu yang ngurus aku dari 5 bulan sampe aku 2 tahun. Dan sekarang aku bener-bener kehilangan sosok kakek plus ayah yang ada didiri kakek. Aku juga kehilangan ibu. Dan aku cuma punya nenek aja sekarang.
Aku kangen kakek. Aku mau peluk kakek. Aku mau liat senyum kakek. Aku mau main lagi sama kakek. Sayang banget sama kakek. Gak akan pernah nyianyiain kakek lagi. Aku mau kakek balik lagi. Aku tahu aku egois banget minta kakek balik lagi ke dunia fana ini sedangkan kakek udah ada disurga kan? Tapi aku kangen kakek.
Walaupun kata mamah kakek itu kakek tiri, tapi aku gak pernah merasa kalo kakek itu kakek tiri. Kakek tetep kakek. Selamanya akan jadi kakek. Kakek plus sosok ayah. Kakek yang selalu ada buat cucunya.
Senin, 14 Juli 2014
Ini Karena KEBODOHANMU!!
Bismillahirrahmanirrahim
Semoga tulisan ini tidak menyingung pihak manapun. Aamin
Senin, 14 Juli 2014 (17 tahun 1 bulan)
Ya Allah, apakah yang membuat kami menjadi jauh? Apakah yang membuat kami menjadi tak bersatu? Apakah yang membuat kami menjadi seperti ini?
Entah mengapa, kesalahpahaman tak pernah berujung. Aku tak bisa berbuat banyak. Selain lebih banyak diam dan menenangkan jiwaku, Putri dan Anna. “All iz well” selalu kata itu yang coba kutanamkan walau begitu banyak kebohongan. Ini tidak adil, sangatlah tidak adil.
Aku tak tahu bagaimana caranya menyikapi semua ini. Hilang akal. Putus asa. Miris sekali rasanya. Maaf, bagi semua orang yang ku sakiti secara sadar maupun tidak. Maaf, untuk semua yang dirugikan karena sikapku. Maaf, untuk semua yang tersakiti karena ucapanku. Maaf, untuk semua yang terluka karena tatapanku. Maaf, untuk semua yang sakit hati karena tertutupnya telingaku. Maaf, untuk semua yang meragu karena janji-janjiku. Aku hanya manusia yang berusaha baik, dan akan terus begitu.
Aku teringat pada kalimat yang selalu terngiang ditelingaku, berbayang dimataku, terucap dibibirku. Mendalam, dihati dan pikiranku. “Kamu tidak akan pernah menjadi dirimu sendiri jika kamu ingin membahagiakan semua orang”. Ya, aku setuju. Aku rasa memang begitu adanya. Hukum alam.
Dear Putri, sampai kapan kau menyuruhku diam tak berontak? Sampai kapan kau menahanku dan menjatuhkan air mata sia-sia? Sampai kapan kau membuatku menjadi jiwa yang lemah lagi rapuh?
Dear Anna, sampai kapan kau menyuruhku melawan orang yang menyakitiku? Sampai kapan kau menyuruhku melukai orang dengan sikapku? Sampai kapan kau membuatku menjadi jiwa yang keras lagi picik?
Aku hanya menangis sendiri. Menangisi kebodohan ku sendiri. Bahkan aku sampai lupa bagaimana caranya tertawa lepas. Bagaimana caranya menangis bahagia. Bagaimana caranya mengutarakan perasaan.
Kami bagaikan dua orang di dua bukit, yang membutuhkan jembatan yang baik dan kokoh untuk bertemu ditengahnya. Kami hanya ingin membagi suka duka seperti dahulu. Kami hanya ingin menjadi pribadi yang dahulu. Aku tidak menyalahkan siapapun atas semua ini. Ini terjadi karena keegoisanku. Karena kebodohanku. Karena ketidak pekaanku. Dan lagi, menyiakan apa yang seharusnya patut disukuri.
Naftaqiduki, Anata ga inatakute sabishii, Bogoshipoyo, Seni özledim, Miss inti, Leípeis, Vous me manquez, Mis je, Vermisse dich, Miss you......
Dari semua bahasa artinya sama! Aku kangen kamu!!!!!!! :”
Semoga tulisan ini tidak menyingung pihak manapun. Aamin
Senin, 14 Juli 2014 (17 tahun 1 bulan)
Ya Allah, apakah yang membuat kami menjadi jauh? Apakah yang membuat kami menjadi tak bersatu? Apakah yang membuat kami menjadi seperti ini?
Entah mengapa, kesalahpahaman tak pernah berujung. Aku tak bisa berbuat banyak. Selain lebih banyak diam dan menenangkan jiwaku, Putri dan Anna. “All iz well” selalu kata itu yang coba kutanamkan walau begitu banyak kebohongan. Ini tidak adil, sangatlah tidak adil.
Aku tak tahu bagaimana caranya menyikapi semua ini. Hilang akal. Putus asa. Miris sekali rasanya. Maaf, bagi semua orang yang ku sakiti secara sadar maupun tidak. Maaf, untuk semua yang dirugikan karena sikapku. Maaf, untuk semua yang tersakiti karena ucapanku. Maaf, untuk semua yang terluka karena tatapanku. Maaf, untuk semua yang sakit hati karena tertutupnya telingaku. Maaf, untuk semua yang meragu karena janji-janjiku. Aku hanya manusia yang berusaha baik, dan akan terus begitu.
Aku teringat pada kalimat yang selalu terngiang ditelingaku, berbayang dimataku, terucap dibibirku. Mendalam, dihati dan pikiranku. “Kamu tidak akan pernah menjadi dirimu sendiri jika kamu ingin membahagiakan semua orang”. Ya, aku setuju. Aku rasa memang begitu adanya. Hukum alam.
Dear Putri, sampai kapan kau menyuruhku diam tak berontak? Sampai kapan kau menahanku dan menjatuhkan air mata sia-sia? Sampai kapan kau membuatku menjadi jiwa yang lemah lagi rapuh?
Dear Anna, sampai kapan kau menyuruhku melawan orang yang menyakitiku? Sampai kapan kau menyuruhku melukai orang dengan sikapku? Sampai kapan kau membuatku menjadi jiwa yang keras lagi picik?
Aku hanya menangis sendiri. Menangisi kebodohan ku sendiri. Bahkan aku sampai lupa bagaimana caranya tertawa lepas. Bagaimana caranya menangis bahagia. Bagaimana caranya mengutarakan perasaan.
Kami bagaikan dua orang di dua bukit, yang membutuhkan jembatan yang baik dan kokoh untuk bertemu ditengahnya. Kami hanya ingin membagi suka duka seperti dahulu. Kami hanya ingin menjadi pribadi yang dahulu. Aku tidak menyalahkan siapapun atas semua ini. Ini terjadi karena keegoisanku. Karena kebodohanku. Karena ketidak pekaanku. Dan lagi, menyiakan apa yang seharusnya patut disukuri.
Naftaqiduki, Anata ga inatakute sabishii, Bogoshipoyo, Seni özledim, Miss inti, Leípeis, Vous me manquez, Mis je, Vermisse dich, Miss you......
Dari semua bahasa artinya sama! Aku kangen kamu!!!!!!! :”
Minggu, 08 Juni 2014
Pemicu Pertengkaran
Minggu, 8 Juni 2014 (16 tahun 11 bulan 3 minggu 1 hari)
Aku gak tahu apa yang terjadi sama aku sekarang. Rasanya, ada yang aneh. Ada yang ganjal. Ada yang gak bisa dijelasin dengan kata-kata. Ini aneh, rasanya berakar di otak. Entah apa itu.Kadang menghambat kerja jantung, akhirnya darah terasa tak mengalir. Tubuhku dingin, wajahku pucat, beberapa bagian tubuhku tak bisa ku gerakan. Tak bisa ku kendalikan. Kadang menghambat kerja paru-paru, akhirnya O2 tak ku dapat dan CO2 terus menetap. Hingga aku sesak, wajahku setengah biru, tanganku mulai kaku. Sesak yang begitu menyiksa.Bahkan kadang, membisukan lidahku. Membuyarkan pandanganku. Menutup rapat pendengaranku. Ada apa denganku?
Bagaikan manusia tanpa harapan. Semenjak semuanya berubah. Mungkinkah ini garis takdirku? Aku tak tahu. Aku harus berkata apa. Aku sesak. Aku sakit. Aku pilu. Miris. Memilukan. Kacau. Nyeri. Pandanganku kabur. Bahkan tatapanku seperti tak berjiwa. Jiwaku seakan ada di tempat lain. Sedang dipermainkan ditempat lain. Dipukul. Diracun. Dicambuk. Dicekik. Siapa yang membuatku begini? Aku.
Entah haruskah aku mengatakan ini pada papa dan mama. Tapi rasanya percuma. Karena yang ku rasa hanya keributan yang terjadi di batinku. Keributan yang terjadi karena ulahku. Dua jiwa yang ingin merenggut tubuhku ini tak dapat bersatu. Mereka menuntut tempat terbanyak dari tubuh ini. Dua jiwa, sebut saja Putri dan Anna.
Putri berkata “Diam”. Anna berkata “Kau harus melawannya!”. Jiwaku dingin menatap mereka. Perih rasanya. Putri menggenggamku. Anna melakukan hal yang sama. Mereka pun menarik jiwaku. Saling memperebutkan. Jiwa-jiwa yang konyol. Apa untungnya mereka didalam tubuh yang isinya penyakit-penyakit mematikan seperti ini. Konyol! Ini gila namanya.
Ketika semua ini terjadi, Putri berkata. “Diamlah, tersenyumnlah.” Anna datang dengan suara memekik ditelinga. “Jangan diam! Mau sampai kapan kamu begini?”
Putri menggeleng cepat. “Tidak, kau salah. Lebih baik dia melupakan semuanya.” Anna menjambak Putri. “Sampai kapan kau biarkan jiwa wanita ini menjadi lemah dan hidup dengan kepura-puraan!?” Putri menepis. “Biarkan jiwanya yang memilih. Bagaimana ia bersikap. Kita disini hanya membantunya berdiri jika ia rapuh.”
Anna menggelengkan kepalanya. “Tapi sikap diam dan tersenyum hanya membuatnya tenggelam lalu hilang!”
Putri tersenyum. “Lebih baik tenggelam dalam kesedihan untuk muncul dengan jiwa yang lebih baik daripada harus terbang dengan hati yang keras, licik dan picik.”
Jiwaku, jiwaku, jiwaku. 16 tahun sudah membiarkan tiga jiwa ditubuhku. Beginilah jika aku memiliki perasaan berlebihan. Lebih senang, lebih sedih, lebih sakit, lebih bahagia, lebih kecewa, akan ada tiga jiwa yang bertengkar dalam tubuhku. Jiwaku, Putri dan Anna. Mereka benar-benar nyata. Mereka ada. Mereka benar-benar hidup di ragaku. Inilah mengapa aku bagaikan bunglon. Di dalam ragaku, ada tiga jiwa yang menetap. Dan sekarang, mereka saling menyerang. Menjatuhkan. Merugikan ragaku. Aku jadi cemas, diam, menangis, marah, murung, dan semoga saja ini tidak berkelanjutan sampai aku gila.
Jiwa-jiwa yang menumpang, ku mohon hentikan pertengkaran yang merugikan tubuhku ini. Ku mohon.
Aku gak tahu apa yang terjadi sama aku sekarang. Rasanya, ada yang aneh. Ada yang ganjal. Ada yang gak bisa dijelasin dengan kata-kata. Ini aneh, rasanya berakar di otak. Entah apa itu.Kadang menghambat kerja jantung, akhirnya darah terasa tak mengalir. Tubuhku dingin, wajahku pucat, beberapa bagian tubuhku tak bisa ku gerakan. Tak bisa ku kendalikan. Kadang menghambat kerja paru-paru, akhirnya O2 tak ku dapat dan CO2 terus menetap. Hingga aku sesak, wajahku setengah biru, tanganku mulai kaku. Sesak yang begitu menyiksa.Bahkan kadang, membisukan lidahku. Membuyarkan pandanganku. Menutup rapat pendengaranku. Ada apa denganku?
Bagaikan manusia tanpa harapan. Semenjak semuanya berubah. Mungkinkah ini garis takdirku? Aku tak tahu. Aku harus berkata apa. Aku sesak. Aku sakit. Aku pilu. Miris. Memilukan. Kacau. Nyeri. Pandanganku kabur. Bahkan tatapanku seperti tak berjiwa. Jiwaku seakan ada di tempat lain. Sedang dipermainkan ditempat lain. Dipukul. Diracun. Dicambuk. Dicekik. Siapa yang membuatku begini? Aku.
Entah haruskah aku mengatakan ini pada papa dan mama. Tapi rasanya percuma. Karena yang ku rasa hanya keributan yang terjadi di batinku. Keributan yang terjadi karena ulahku. Dua jiwa yang ingin merenggut tubuhku ini tak dapat bersatu. Mereka menuntut tempat terbanyak dari tubuh ini. Dua jiwa, sebut saja Putri dan Anna.
Putri berkata “Diam”. Anna berkata “Kau harus melawannya!”. Jiwaku dingin menatap mereka. Perih rasanya. Putri menggenggamku. Anna melakukan hal yang sama. Mereka pun menarik jiwaku. Saling memperebutkan. Jiwa-jiwa yang konyol. Apa untungnya mereka didalam tubuh yang isinya penyakit-penyakit mematikan seperti ini. Konyol! Ini gila namanya.
Ketika semua ini terjadi, Putri berkata. “Diamlah, tersenyumnlah.” Anna datang dengan suara memekik ditelinga. “Jangan diam! Mau sampai kapan kamu begini?”
Putri menggeleng cepat. “Tidak, kau salah. Lebih baik dia melupakan semuanya.” Anna menjambak Putri. “Sampai kapan kau biarkan jiwa wanita ini menjadi lemah dan hidup dengan kepura-puraan!?” Putri menepis. “Biarkan jiwanya yang memilih. Bagaimana ia bersikap. Kita disini hanya membantunya berdiri jika ia rapuh.”
Anna menggelengkan kepalanya. “Tapi sikap diam dan tersenyum hanya membuatnya tenggelam lalu hilang!”
Putri tersenyum. “Lebih baik tenggelam dalam kesedihan untuk muncul dengan jiwa yang lebih baik daripada harus terbang dengan hati yang keras, licik dan picik.”
Jiwaku, jiwaku, jiwaku. 16 tahun sudah membiarkan tiga jiwa ditubuhku. Beginilah jika aku memiliki perasaan berlebihan. Lebih senang, lebih sedih, lebih sakit, lebih bahagia, lebih kecewa, akan ada tiga jiwa yang bertengkar dalam tubuhku. Jiwaku, Putri dan Anna. Mereka benar-benar nyata. Mereka ada. Mereka benar-benar hidup di ragaku. Inilah mengapa aku bagaikan bunglon. Di dalam ragaku, ada tiga jiwa yang menetap. Dan sekarang, mereka saling menyerang. Menjatuhkan. Merugikan ragaku. Aku jadi cemas, diam, menangis, marah, murung, dan semoga saja ini tidak berkelanjutan sampai aku gila.
Jiwa-jiwa yang menumpang, ku mohon hentikan pertengkaran yang merugikan tubuhku ini. Ku mohon.
Jumat, 30 Mei 2014
Hidup Seakan (Lebih Baik) Tanpa Bakat
Jum’at, 30 Mei 2014
16 tahun, 11 bulan, 2 minggu, 2 hari. Aku semakin muak, semakin kesel, semakin sebel, semakin benci, semakin, semakin, semakin. Pertanyaanku tetap sama, tetap sama seperti sebelumnya. Jadi, apa bakatku? Aku gak pernah tahu di posisi manakah aku sebenarnya?
Drs. Dadi Supriadi, pria yang menjadi ayahku ini jelas-jelas berbakat di bidang hitung menghitung. Sejak SMA, memang suka berhitung. Bisnis, sebenernya papa bisa berbisnis, tapi sayang aja kurang menekuni. Sekarang, papa sebagai PNS. Wakasek Sarana di SMAN 1 Kota Tangerang Selatan. Ya, di sekolahku! Papa bilang, saat SMA papa masuk jurusan IPA. Karena matematika katanya dari IPA. Papa lulusan UNSIL, Tasikmalaya.
Iis Nurhayati, M.pd. Wanita ini adalah ibuku yang pernah jadi guru di SMAN 3 Kota Tangerang Selatan, sebagai guru Biologi. So, mama pun PNS. Denger-denger, mama jadi guru Biologi Billingual gitu, jadi pake bahasa Inggris. Di rumah, ada buku karya entahlah itu siapa namanya yang bukunya setebel dua tiga kamus dengan ukuran lebih panjang dari kamus. Awalnya mama mau jadi dokter, tapi kakek lebih setuju mama jadi guru. Masuklah mama ke UNPAD, fakultas Biologi Pendidikan.
Nah, keduanya sama-sama jurusan IPA. So, anak-anaknya pun digiring seperti domba untuk masuk IPA. Padahal jelas-jelas aku lebih cinta mapel IPS dibanding IPA yang bisa bikin mood aku ancur seminggu.
Sebenernya aku udah tahu bakatku apa. Sastra. Ya, aku berbakat di sastra. Seni puisi, menulis, pembelajaran bahasa baru, aku lebih mudah disana. Bahasa Jepang dan Bahasa Arab menjadi tamengku. Kalo bahasa Inggris, hmm karena aku gak tertarik jadi gak nguasain *alasan wkwkw*.
Sejak SD, aku sering ikut lomba puisi. Nah dari sana aku tahu bahwa ini bidangku. Terus, di SMP aku mulai tertarik sama novel, dan akhirnya memutuskan untuk bikin novel. Ya walaupun gak berani ngirim sih hehe. Di SMA ini sedikit berbeda. Kelas 1 aku ikut lomba Mengarang Bahasa Arab. Di kelas 2 aku lomba Pidato Bahasa Jepang. So, kalo dari semua itu udah jelas kalo jiwaku tuh ya sastra. Dan yang bikin aku sedih, papa dan mama kayak gak dukung. Mungkin yang mereka mau aku tuh bahasa Inggris, atau matematika, atau biologi. Atau mungkin fisika, kimia! Hah, kapan sih mereka menghargai bakatku? Udah bagus punya bakat, daripada gapunya:( tapi mereka seakan gak bersyukur punya anak bakat sastra. Aku tuh kayak dituntut lebih. Disuruh jadi dokterlah, akuntanlah, dan gak boleh masuk sastra kecuali sastra Inggris.
Kadang aku jadi mikir aneh. “Anak siapa aku?” ketika Matematika+Biologi = Sastra (?) Dengan begitu aku jadi menyimpulkan bahwa hukum Genetika, Hereditas, Mendel dan apalah itu gak terjadi pada keluargaku._. kenapa aku harus jadi tingkat presentase terkecil. Oke, maksud yang ini adalah. Ketika keluargaku dominan bergolongan darah B, aku justru A.
Papa : B
Mama : AB
Nurkholis Abellian Pristi : B
Aku : A
Fadhellian Azqia Pristi : B
Camila Arsyallian Pristi : B
Bintan Hazellian Pristi : B
Kenapa aku harus dapet gen resesif?? Argghhh._. Pa, Ma, Mengapa aku berbeda? Kayak judul film._.
Papaku, mamaku yang tercinta. Aku cuma mau antusiasme kalian sedikit aja kalau aku ikut lomba di bidang sastra. Sampai kapan kalian menuntutku untuk menjadi kalian atau diantara kalian. Tapi kenapa Fadhel yang lomba paskibra selalu kalian banggakan. Apa gak seberharga itukah bakat aku dimata kalian? Apa serendah itukah bakat aku dimata kalian?
Menulis bukan tentang berkhayal, menulis bukan tentang menggabungkan kata-kata. Biologi, Matematika, dan pelajaran lainnya gak akan pernah bisa dijelaskan tanpa adanya sastra, tata bahasa. :’)
“Kesuksesan bukan hanya tentang seberapa hebat kamu, karena pada akhirnya kesuksesan hanya tentang kapan, dimana, dan siapa yang beruntung.”
16 tahun, 11 bulan, 2 minggu, 2 hari. Aku semakin muak, semakin kesel, semakin sebel, semakin benci, semakin, semakin, semakin. Pertanyaanku tetap sama, tetap sama seperti sebelumnya. Jadi, apa bakatku? Aku gak pernah tahu di posisi manakah aku sebenarnya?
Drs. Dadi Supriadi, pria yang menjadi ayahku ini jelas-jelas berbakat di bidang hitung menghitung. Sejak SMA, memang suka berhitung. Bisnis, sebenernya papa bisa berbisnis, tapi sayang aja kurang menekuni. Sekarang, papa sebagai PNS. Wakasek Sarana di SMAN 1 Kota Tangerang Selatan. Ya, di sekolahku! Papa bilang, saat SMA papa masuk jurusan IPA. Karena matematika katanya dari IPA. Papa lulusan UNSIL, Tasikmalaya.
Iis Nurhayati, M.pd. Wanita ini adalah ibuku yang pernah jadi guru di SMAN 3 Kota Tangerang Selatan, sebagai guru Biologi. So, mama pun PNS. Denger-denger, mama jadi guru Biologi Billingual gitu, jadi pake bahasa Inggris. Di rumah, ada buku karya entahlah itu siapa namanya yang bukunya setebel dua tiga kamus dengan ukuran lebih panjang dari kamus. Awalnya mama mau jadi dokter, tapi kakek lebih setuju mama jadi guru. Masuklah mama ke UNPAD, fakultas Biologi Pendidikan.
Nah, keduanya sama-sama jurusan IPA. So, anak-anaknya pun digiring seperti domba untuk masuk IPA. Padahal jelas-jelas aku lebih cinta mapel IPS dibanding IPA yang bisa bikin mood aku ancur seminggu.
Sebenernya aku udah tahu bakatku apa. Sastra. Ya, aku berbakat di sastra. Seni puisi, menulis, pembelajaran bahasa baru, aku lebih mudah disana. Bahasa Jepang dan Bahasa Arab menjadi tamengku. Kalo bahasa Inggris, hmm karena aku gak tertarik jadi gak nguasain *alasan wkwkw*.
Sejak SD, aku sering ikut lomba puisi. Nah dari sana aku tahu bahwa ini bidangku. Terus, di SMP aku mulai tertarik sama novel, dan akhirnya memutuskan untuk bikin novel. Ya walaupun gak berani ngirim sih hehe. Di SMA ini sedikit berbeda. Kelas 1 aku ikut lomba Mengarang Bahasa Arab. Di kelas 2 aku lomba Pidato Bahasa Jepang. So, kalo dari semua itu udah jelas kalo jiwaku tuh ya sastra. Dan yang bikin aku sedih, papa dan mama kayak gak dukung. Mungkin yang mereka mau aku tuh bahasa Inggris, atau matematika, atau biologi. Atau mungkin fisika, kimia! Hah, kapan sih mereka menghargai bakatku? Udah bagus punya bakat, daripada gapunya:( tapi mereka seakan gak bersyukur punya anak bakat sastra. Aku tuh kayak dituntut lebih. Disuruh jadi dokterlah, akuntanlah, dan gak boleh masuk sastra kecuali sastra Inggris.
Kadang aku jadi mikir aneh. “Anak siapa aku?” ketika Matematika+Biologi = Sastra (?) Dengan begitu aku jadi menyimpulkan bahwa hukum Genetika, Hereditas, Mendel dan apalah itu gak terjadi pada keluargaku._. kenapa aku harus jadi tingkat presentase terkecil. Oke, maksud yang ini adalah. Ketika keluargaku dominan bergolongan darah B, aku justru A.
Papa : B
Mama : AB
Nurkholis Abellian Pristi : B
Aku : A
Fadhellian Azqia Pristi : B
Camila Arsyallian Pristi : B
Bintan Hazellian Pristi : B
Kenapa aku harus dapet gen resesif?? Argghhh._. Pa, Ma, Mengapa aku berbeda? Kayak judul film._.
Papaku, mamaku yang tercinta. Aku cuma mau antusiasme kalian sedikit aja kalau aku ikut lomba di bidang sastra. Sampai kapan kalian menuntutku untuk menjadi kalian atau diantara kalian. Tapi kenapa Fadhel yang lomba paskibra selalu kalian banggakan. Apa gak seberharga itukah bakat aku dimata kalian? Apa serendah itukah bakat aku dimata kalian?
Menulis bukan tentang berkhayal, menulis bukan tentang menggabungkan kata-kata. Biologi, Matematika, dan pelajaran lainnya gak akan pernah bisa dijelaskan tanpa adanya sastra, tata bahasa. :’)
“Kesuksesan bukan hanya tentang seberapa hebat kamu, karena pada akhirnya kesuksesan hanya tentang kapan, dimana, dan siapa yang beruntung.”
Sabtu, 22 Maret 2014
YUI - Winding Road
Yui, Winding Road. Lagu ini enak bangeeet. Kalo didenger pagi-pagi bisa bikin semangaat looh. Jadi yang belum punya, aku saranin cepet download yaa. Tumbenan nih nadanya ga galau. Hehehe :D Selamat menikamati.
YUI - Winding Road
Shibuya de juutai na no yuugata goji no kokudou
Smoke no mado no mukou jitensha ga surinukete yuku
Kinou mita itaria eiga no serifu mitai ni blue
Nanairo no ano niji nado sawaru koto ga deki nai you ni
Onaji hito so aishite yuku koto
Dekiru hazu ga naitte iu no yo
Tsumannai hanashi yo ne tokoro de ima nanji
Sutaato ni maniau kana raivu ni ikitai noni
Kaa sutereo dake ja fuman na no hizumasete gita
Taikutsu na kisetsu nanda nenmatsu rashiku nigiwau keredo
Onaji keshiki tsuduite yuku dake
Utsuri no warui terebi wo keshite yo
Kitto rainen no imagoro no koto hanashite mite mo
Ah uranai mitai ni kiyasume ni mo naranaitte sa
Wakatte irunda Winding road
Hi ga kureru tojikomerareta kuruma no naka de yarikirenai yo
Aseru dake ja tsukarechaushi
Saki no koto ha kangaen no yameta
Kitto kono mama raivu ni mani aisou ni mo naishi
Ah iraira shitatte nani ni mo susumu hazu naitte sa
Wakatte irunda Winding road
Terjemahan Indonesia
Jalan raya Shibuya macet tiap jam 5 sore
Sepeda melaju kencang melewati asap di luar jendela
Aku sebiru garis yang ada di film Italia yang kutonton kemaren
Saat aku tak bisa menyentuh pelangi tujuh warna
Aku tak berniat untuk hidup dalam cinta
Dengan orang yang sama
Ini membuatmu bosan, kan? Ngomong-ngomong, jam berapa sekarang?
Bisakah kita sampai tepat wakrtu untuk permulaan? Aku ingin pergi ke pertunjukan live
Stereo mobil tidak cocok bagiku karena mengganggu suara gitar
Ini adalah musim membosankan yang sama sibuknya dengan akhir tahun
Tapi dimana-mana pemandangannya sama
Matikan gambar di layar televisi itu
Tentunya walaupun kita membicarakan hal ini tahun depan
Ah tapi tak akan memenuhi pikiranku seperti yang disebutkan keberuntungan
Aku tahu itu, di jalan yang berliku ini
Matahari mulai terbenam, namun aku tak tahan jika tetap diam dalam mobil seperti ini
Panik seperti ini hanya akan membuatku letih
Jadi aku mulai berhenti memikirkan apa yang akan terjadi
Aku ragu akan melakukannya di pertunjukan live
Ah diabaikan tak akan membuatku pergi kemanapun
Aku tahu itu, di jalan yang berliku ini
YUI - Winding Road
Shibuya de juutai na no yuugata goji no kokudou
Smoke no mado no mukou jitensha ga surinukete yuku
Kinou mita itaria eiga no serifu mitai ni blue
Nanairo no ano niji nado sawaru koto ga deki nai you ni
Onaji hito so aishite yuku koto
Dekiru hazu ga naitte iu no yo
Tsumannai hanashi yo ne tokoro de ima nanji
Sutaato ni maniau kana raivu ni ikitai noni
Kaa sutereo dake ja fuman na no hizumasete gita
Taikutsu na kisetsu nanda nenmatsu rashiku nigiwau keredo
Onaji keshiki tsuduite yuku dake
Utsuri no warui terebi wo keshite yo
Kitto rainen no imagoro no koto hanashite mite mo
Ah uranai mitai ni kiyasume ni mo naranaitte sa
Wakatte irunda Winding road
Hi ga kureru tojikomerareta kuruma no naka de yarikirenai yo
Aseru dake ja tsukarechaushi
Saki no koto ha kangaen no yameta
Kitto kono mama raivu ni mani aisou ni mo naishi
Ah iraira shitatte nani ni mo susumu hazu naitte sa
Wakatte irunda Winding road
Terjemahan Indonesia
Jalan raya Shibuya macet tiap jam 5 sore
Sepeda melaju kencang melewati asap di luar jendela
Aku sebiru garis yang ada di film Italia yang kutonton kemaren
Saat aku tak bisa menyentuh pelangi tujuh warna
Aku tak berniat untuk hidup dalam cinta
Dengan orang yang sama
Ini membuatmu bosan, kan? Ngomong-ngomong, jam berapa sekarang?
Bisakah kita sampai tepat wakrtu untuk permulaan? Aku ingin pergi ke pertunjukan live
Stereo mobil tidak cocok bagiku karena mengganggu suara gitar
Ini adalah musim membosankan yang sama sibuknya dengan akhir tahun
Tapi dimana-mana pemandangannya sama
Matikan gambar di layar televisi itu
Tentunya walaupun kita membicarakan hal ini tahun depan
Ah tapi tak akan memenuhi pikiranku seperti yang disebutkan keberuntungan
Aku tahu itu, di jalan yang berliku ini
Matahari mulai terbenam, namun aku tak tahan jika tetap diam dalam mobil seperti ini
Panik seperti ini hanya akan membuatku letih
Jadi aku mulai berhenti memikirkan apa yang akan terjadi
Aku ragu akan melakukannya di pertunjukan live
Ah diabaikan tak akan membuatku pergi kemanapun
Aku tahu itu, di jalan yang berliku ini
YUI - Namidairo
Hari ini aku mau share lirik lagunya YUI nih, yang judulnya Namidairo :) Lagunya sih ya galau gitu, ya emang kapan sih aku gak galau (?) hehe terhitung jari rasanya. wkwkw... okeee selamat menikmati aja deh yaa^^~
YUI - Namidairo
Album : I Loved Yesterday
Kirawarete iru you na ki ga shiteta kaeri michi
Miageta heya no akari
Ima donna kimochi de iru no darou
Kenka ni nareba sugu ayamaru
Yowakute anata wa zurui hito
Namidairo koe ga kikoenai yoru wa
Komarasete shimau hodo wagamama ni naritai
Daijoubu sou itte mita kedo
Sonna hazu nai desho…
Mizutamari ni utsuru kanashii kao minarete iru
Muri iwanai tsumori
Wakatteru kara kurushiku naru no
Yasashiku sareru to nakete kuru
Yappari anata wa zurui hito
Namidairo koe ga kikoenai yoru wa
Komarasete shimau hodo wagamama ni naritai
Daijoubu sou itte mita kedo
Sonna hazu nai desho…
Anata no mae ja usotsuki o
Kizuite hoshii to omotteru no
Sonna ni tsuyoi wake janai kara ne atashi
Namida kobosanai kimete ita noni
Komarasete shimau yo ne? wagamama ni narenai
Daijoubu? nante mata kiku kedo
Sonna hazu nai desho…
Terjemahan Indonesia
Di jalan pulang aku merasa engkau membenciku
Aku menatap cahaya di kamarku
Dan ingin tahu perasaan seperti apa yang kau rasakan sekarang
Saat kita bertengkar kau langsung minta maaf
Kau orang licik yang lemah
Di sepanjang malam, aku tak bisa mendengar suara dari warna airmataku
Aku tak bisa egois saat menyusahkanmu
Ingin mengatakan bahwa aku baik-baik saja
Tapi itu tak mungkin,kan?
Ku tatap wajah sedihku yang terpantul dari genangan air
Aku tak bermaksud untuk memaksa
Karena aku mengerti tentang kesedihan
Saat kau lembut padaku membuatku ingin menangis
Sudah kuduga bahwa kau orang yang licik
Di sepanjang malam, aku tak bisa mendengar suara dari warna airmataku
Aku tak bisa egois saat menyusahkanmu
Ingin mengatakan bahwa aku baik-baik saja
Tapi itu tak mungkin,kan?
Di depanmu aku seperti pembohong
Aku ingin kau menyadarinya
Tapi aku tidaklah sekuat itu
Walau aku memutuskan untuk tidak menangis lagi
Aku menyusahkanmu,ya? Aku tak bisa egois
Kau baik-baik saja? Kau menanyakannya lagi
Tapi itu tak mungkin,kan?
Sumber : http://indonesialovesyui.wordpress.com
YUI - Namidairo
Album : I Loved Yesterday
Kirawarete iru you na ki ga shiteta kaeri michi
Miageta heya no akari
Ima donna kimochi de iru no darou
Kenka ni nareba sugu ayamaru
Yowakute anata wa zurui hito
Namidairo koe ga kikoenai yoru wa
Komarasete shimau hodo wagamama ni naritai
Daijoubu sou itte mita kedo
Sonna hazu nai desho…
Mizutamari ni utsuru kanashii kao minarete iru
Muri iwanai tsumori
Wakatteru kara kurushiku naru no
Yasashiku sareru to nakete kuru
Yappari anata wa zurui hito
Namidairo koe ga kikoenai yoru wa
Komarasete shimau hodo wagamama ni naritai
Daijoubu sou itte mita kedo
Sonna hazu nai desho…
Anata no mae ja usotsuki o
Kizuite hoshii to omotteru no
Sonna ni tsuyoi wake janai kara ne atashi
Namida kobosanai kimete ita noni
Komarasete shimau yo ne? wagamama ni narenai
Daijoubu? nante mata kiku kedo
Sonna hazu nai desho…
Terjemahan Indonesia
Di jalan pulang aku merasa engkau membenciku
Aku menatap cahaya di kamarku
Dan ingin tahu perasaan seperti apa yang kau rasakan sekarang
Saat kita bertengkar kau langsung minta maaf
Kau orang licik yang lemah
Di sepanjang malam, aku tak bisa mendengar suara dari warna airmataku
Aku tak bisa egois saat menyusahkanmu
Ingin mengatakan bahwa aku baik-baik saja
Tapi itu tak mungkin,kan?
Ku tatap wajah sedihku yang terpantul dari genangan air
Aku tak bermaksud untuk memaksa
Karena aku mengerti tentang kesedihan
Saat kau lembut padaku membuatku ingin menangis
Sudah kuduga bahwa kau orang yang licik
Di sepanjang malam, aku tak bisa mendengar suara dari warna airmataku
Aku tak bisa egois saat menyusahkanmu
Ingin mengatakan bahwa aku baik-baik saja
Tapi itu tak mungkin,kan?
Di depanmu aku seperti pembohong
Aku ingin kau menyadarinya
Tapi aku tidaklah sekuat itu
Walau aku memutuskan untuk tidak menangis lagi
Aku menyusahkanmu,ya? Aku tak bisa egois
Kau baik-baik saja? Kau menanyakannya lagi
Tapi itu tak mungkin,kan?
Sumber : http://indonesialovesyui.wordpress.com
Sabtu, 15 Maret 2014
K. Will - You Don't Know Love
Yuuhu, kali ini aku mau share lirik nih. Lirik lagunya K.Will yang berjudul You Dont Know Love. Nah, ada yang belum punya? Kalau belum punya boleh tuh di download. hehehe :) Lagunya enaaaaaaak banget. Suaranya k.will emang udah top banget deh ditelinga aku. Oh iya, ternyata artinya gitu yaa. heheehe :) ya sudahlah, pokoknya selamat menikmati yaa:) dijamin ga akan nyesel deh kalo tahu lagu dan artinya. hehehe.
K. will – You Dont Know Love
Byeonhaetdaneun mal yeonghoni eopdan ne mal
Sarangi sigeotda geugeon aniya
Pigonhae geurae ttak oneulman chamajullae wae neoman saenggakhae
Gakkeum amu maldo anhaedo geunyang isseojullae
Geuge geureoke eoryeoun geoni?
Geuman jom nal goerophigo sumswil su itge mandeureojwo
Sarangeul molla neon neobakke jal molla
Eorinae gateun tujeongeun geuman haejullae
Neon yeojeonhi sarangeul molla neon neobakke jal molla
Kkok malhaejwoya nae mameul algenni
Geuge aninde chonseureopge naege waeirae
Nae mareun geureon tteusi aninde
Nado moreuge neoreul ulge mandeureo nado jal aneunde
Chonseureopge jakku waeirae saenggakboda mari
Deo ppareuge nawa eotteokhae han beonman nungamajwo
Heeojijan mal kkeutnaeja haneun geu mal cham swipge hajiman
Ihaega andwae tujeongingeon aljiman
Jebal geumanhaejwo wae neoman saenggakhae
Gakkeum amu maldo anhaedo geunyang isseojullae
Geuge geureoke eoryeoun geoni?
Geuman jom nal goerophigo sumswil su itge mandeureojwo
Sarangeul molla neon neobakke jal molla
Eorinae gateun tujeongeun geuman haejullae
Neon yeojeonhi sarangeul molla neon neobakke jal molla
Kkok malhaejwoya nae mameul algenni
Geuge aninde chonseureopge naege waeirae
Nae mareun geureon tteusi aninde
Nado moreuge neoreul ulge mandeureo nado jal aneunde
Chonseureopge jakku waeirae saenggakboda mari
Deo ppareuge nawa eotteokhae han beonman nungamajwo
Musimhan deut boyeodo nae maeumeun neoppuniya neoppuniya
Hangsang nega danneun georie nan yeogie inneunde
Sarangeul molla neon neobakke jal molla
Eorinae gateun tujeongeun geuman haejullae
Neon yeojeonhi sarangeul molla neon neobakke jal molla
Kkok malhaejwoya nae mameul algenni
Geuge aninde chonseureopge naege waeirae
Nae mareun geureon tteusi aninde
Nado moreuge neoreul ulge mandeureo nado jal aneunde
Chonseureopge jakku waeirae saenggakboda mari
Deo ppareuge nawa eotteokhae han beonman nungamajwo
TERJEMAHAN
Kamu berkata bahwa aku berubah
Bahwa aku tidak mengerti apa yang kukatakan.
Bahwa cintaku mendingin tapi sebenarnya bukan itu…
Aku hanya lelah
Akankah kau membiarkanku pergi hanya untuk hari ini?
Kenapa kamu hanya memikirkan dirimu sendiri…
Akankah kamu ada disana meski aku tidak mengatakan apapun?
Apakah itu sangat sulit untuk dilakukan?
Berhenti mengangguku dan biarkan aku bernafas.
Kamu tidak tahu cinta, kamu hanya tahu dirimu sendiri,
Hentikan rengekanmu yang manja
Kamu tetap tidak tahu tentang cinta, kamu hanya tahu dirimu sendiri,
Haruskah kukatakan itu agar kamu sadar?
Bukan itu, mengapa kamu menjadi sangat kuno?
Bukan itu apa yang kumaksudkan…
Aku membuatmu menangis tanpa menyadarinya, aku tahu..
“Mengapa kamu menjadi sangat kuno?”kata-kata itu keluar begitu saja sebelum kusadar,
Apa yang harus kulakukan? Tolong biarkan aku pergi kali ini…
“Ayo berpisah,akhiri semua disini“– kamu mengatakan semua itu dengan mudahnya…
Aku tidak mengerti, aku tahu kamu hanya sedikit bingung-tolong berhentilah..
Mengapa kamu hanya memikirkan dirimu sendiri?
Kamu tidak tahu cinta, kamu hanya tahu dirimu sendiri,
Hentikan rengekanmu yang manja
Kamu tetap tidak tahu tentang cinta, kamu hanya tahu dirimu sendiri,
Haruskah kukatakan itu agar kamu sadar?
Bukan itu, mengapa kamu menjadi sangat kuno?
Bukan itu apa yang kumaksudkan…
Aku membuatmu menangis tanpa menyadarinya, aku tahu..
“Mengapa kamu menjadi sangat kuno?”kata-kata itu keluar begitu saja sebelum kusadar,
Apa yang harus kulakukan? Tolong biarkan aku pergi kali ini…
“Ayo berpisah,akhiri semua disini“– kamu mengatakan semua itu dengan mudahnya…
Aku mungkin terlihat acuh tak acuh, tapi dalam hatiku hanya kamu..hanya kamu..
Kamu tidak tahu cinta, kamu hanya tahu dirimu sendiri
Hentikan rengekanmu yang manja
Kamu tetap tidak tahu tentang cinta, kamu hanya tahu dirimu sendiri
Haruskah kukatakan itu agar kamu tahu?
Bukan itu, kenapa kamu jadi sangat ketinggalan jaman? Bukan itu apa yang kumaksudkan…
Aku membuatmu menangis tanpa meski diketahui, aku tahu..
Mengapa kamu menjadi sangat ketinggalan jaman? Kata-kata itu keluar begitu saja sebelum aku tahu,
Apa yang kulakukan? Tolong biarkan aku pergi kali ini…
Sumber : http://haejjang.wordpress.com/
nfpristi.blogspot.com |
K. will – You Dont Know Love
Byeonhaetdaneun mal yeonghoni eopdan ne mal
Sarangi sigeotda geugeon aniya
Pigonhae geurae ttak oneulman chamajullae wae neoman saenggakhae
Gakkeum amu maldo anhaedo geunyang isseojullae
Geuge geureoke eoryeoun geoni?
Geuman jom nal goerophigo sumswil su itge mandeureojwo
Sarangeul molla neon neobakke jal molla
Eorinae gateun tujeongeun geuman haejullae
Neon yeojeonhi sarangeul molla neon neobakke jal molla
Kkok malhaejwoya nae mameul algenni
Geuge aninde chonseureopge naege waeirae
Nae mareun geureon tteusi aninde
Nado moreuge neoreul ulge mandeureo nado jal aneunde
Chonseureopge jakku waeirae saenggakboda mari
Deo ppareuge nawa eotteokhae han beonman nungamajwo
Heeojijan mal kkeutnaeja haneun geu mal cham swipge hajiman
Ihaega andwae tujeongingeon aljiman
Jebal geumanhaejwo wae neoman saenggakhae
Gakkeum amu maldo anhaedo geunyang isseojullae
Geuge geureoke eoryeoun geoni?
Geuman jom nal goerophigo sumswil su itge mandeureojwo
Sarangeul molla neon neobakke jal molla
Eorinae gateun tujeongeun geuman haejullae
Neon yeojeonhi sarangeul molla neon neobakke jal molla
Kkok malhaejwoya nae mameul algenni
Geuge aninde chonseureopge naege waeirae
Nae mareun geureon tteusi aninde
Nado moreuge neoreul ulge mandeureo nado jal aneunde
Chonseureopge jakku waeirae saenggakboda mari
Deo ppareuge nawa eotteokhae han beonman nungamajwo
Musimhan deut boyeodo nae maeumeun neoppuniya neoppuniya
Hangsang nega danneun georie nan yeogie inneunde
Sarangeul molla neon neobakke jal molla
Eorinae gateun tujeongeun geuman haejullae
Neon yeojeonhi sarangeul molla neon neobakke jal molla
Kkok malhaejwoya nae mameul algenni
Geuge aninde chonseureopge naege waeirae
Nae mareun geureon tteusi aninde
Nado moreuge neoreul ulge mandeureo nado jal aneunde
Chonseureopge jakku waeirae saenggakboda mari
Deo ppareuge nawa eotteokhae han beonman nungamajwo
TERJEMAHAN
Kamu berkata bahwa aku berubah
Bahwa aku tidak mengerti apa yang kukatakan.
Bahwa cintaku mendingin tapi sebenarnya bukan itu…
Aku hanya lelah
Akankah kau membiarkanku pergi hanya untuk hari ini?
Kenapa kamu hanya memikirkan dirimu sendiri…
Akankah kamu ada disana meski aku tidak mengatakan apapun?
Apakah itu sangat sulit untuk dilakukan?
Berhenti mengangguku dan biarkan aku bernafas.
Kamu tidak tahu cinta, kamu hanya tahu dirimu sendiri,
Hentikan rengekanmu yang manja
Kamu tetap tidak tahu tentang cinta, kamu hanya tahu dirimu sendiri,
Haruskah kukatakan itu agar kamu sadar?
Bukan itu, mengapa kamu menjadi sangat kuno?
Bukan itu apa yang kumaksudkan…
Aku membuatmu menangis tanpa menyadarinya, aku tahu..
“Mengapa kamu menjadi sangat kuno?”kata-kata itu keluar begitu saja sebelum kusadar,
Apa yang harus kulakukan? Tolong biarkan aku pergi kali ini…
“Ayo berpisah,akhiri semua disini“– kamu mengatakan semua itu dengan mudahnya…
Aku tidak mengerti, aku tahu kamu hanya sedikit bingung-tolong berhentilah..
Mengapa kamu hanya memikirkan dirimu sendiri?
Kamu tidak tahu cinta, kamu hanya tahu dirimu sendiri,
Hentikan rengekanmu yang manja
Kamu tetap tidak tahu tentang cinta, kamu hanya tahu dirimu sendiri,
Haruskah kukatakan itu agar kamu sadar?
Bukan itu, mengapa kamu menjadi sangat kuno?
Bukan itu apa yang kumaksudkan…
Aku membuatmu menangis tanpa menyadarinya, aku tahu..
“Mengapa kamu menjadi sangat kuno?”kata-kata itu keluar begitu saja sebelum kusadar,
Apa yang harus kulakukan? Tolong biarkan aku pergi kali ini…
“Ayo berpisah,akhiri semua disini“– kamu mengatakan semua itu dengan mudahnya…
Aku mungkin terlihat acuh tak acuh, tapi dalam hatiku hanya kamu..hanya kamu..
Kamu tidak tahu cinta, kamu hanya tahu dirimu sendiri
Hentikan rengekanmu yang manja
Kamu tetap tidak tahu tentang cinta, kamu hanya tahu dirimu sendiri
Haruskah kukatakan itu agar kamu tahu?
Bukan itu, kenapa kamu jadi sangat ketinggalan jaman? Bukan itu apa yang kumaksudkan…
Aku membuatmu menangis tanpa meski diketahui, aku tahu..
Mengapa kamu menjadi sangat ketinggalan jaman? Kata-kata itu keluar begitu saja sebelum aku tahu,
Apa yang kulakukan? Tolong biarkan aku pergi kali ini…
Sumber : http://haejjang.wordpress.com/
Kamis, 13 Maret 2014
Sickness ^^~
Kamis, 13 Maret 2014 (16 tahun 8 bulan 3 minggu 6 hari)
Halo:) mengingat janji ngisi materi blog setelah UTS, jadi hari ini aku nulis. Hehehe. Ini udah hari ke empat aku libur karena kakak-kakak ganbatteimasu nih u.u Nah, tahun depan Insya Allah aku:) itupun kalo naik kelas (?) dan panjang umur :) yaaaaa! Positif thinking aja ye ga? Hehehe.
Oh iya, lagi mau ngisi tiba-tiba tertarik untuk cerita tentang penyakit gitu. Jadi pas tanggal 14 Januari 2013 lalu, aku cek ke dokter karena masalah sakit dibagian perutku. Nah, sebelum tanggal tersebut aku emang udah bolak-balik rumah sakit itu setiap sebulan sekali dari bulan November kalau tidak salah. Seingetku, ini adalah tanggal terakhir aku ke rumah sakit itu karena suatu hal.
Penyebabnya karena aku disuruh cek laboratorium gitu. Aku sih oke-oke aja. Gak takut diambil darah, suntik, atau apapun itu. Yang kepikiran sama aku cuma biaya. Ya, diantara saudara-saudara kandungku aku yang paling banyak mengeluarkan biaya hanya untuk berobat. Makanya, aku tuh sering berfikir kalau aku hidup cuma nyusahin mama dan papa aja. Aku pernah berfikir, kalau aja aku pinter setidaknya ada nilai plus buat aku. Tapi aku cuma murid biasa kok disekolah.
Flashback sedikit yaaa. Hehehe. Dulu, waktu aku umur lima tahun, aku demam tinggi. Terus dikasih obat penurun demam gitu sama Ibu. Ya, aku tahu niat Ibu baik, emang dasarnya udah takdir aja hari itu aku keracunan karena obatnya udah kadaluarsa. Ya karena saat itu cuma ada Ibu dirumah, akhirnya aku dibawa ke rumah sakit sama Ibu dan tetangga disana. Pokoknya udah parah banget deh. Sebenernya yang mau aku ceritain sekarang bukan keracunan obatnya, tapi kenapa saat itu Ibu harus sigap dan bawa aku ke rumah sakit? Gimana kalo aku meninggal aja? Ku rasa ga bakalan terjadi semua yang aku alami sekarang.
Maag kronis, 'ini', 'itu' yang bikin aku semakin parah lagi itu semua ga akan terjadi kalo aku ga hidup sampe sekarang ‘kaaan? Aku ga tau apa harus bersyukur karena Ibu sigap tolong aku atau malah kesel karena Ibu sesigap itu.
Hmmm, lanjut lagi ke bahasan. Mama ga ngizinin aku tes lab. Papa sih kalo mama ga setuju ya ga setuju. Komentar mama pas tau aku harus tes lab dan yang di tes itu hormon T3, T4 atau apalah itu namanya, mama bilang ga perlu dan mama gamau. Terus yang aku kaget, mama tiba-tiba bilang ke papa “Dulu kan juga Ibu awalnya gitu, pokoknya Iyank gamau.”
Aku bingung plus ga ngerti sama sekali. Nah, dari tadi kan aku sebut Ibu dan Mama. Jadi Ibu itu bukan berarti Ibu aku, tapi itu tante dan emang udah deket banget sama aku. Nama beliau, Ai Nina Nurjanah. Beliau itu adiknya mama. Orangnya baik, senyumnya manis, yang ngejaga aku juga dari kecil. Aku sayang banget sama beliau. Tapi disaat aku percaya bahwa bakalan ada beliau terus dihidup aku, beliau malah pergi. Pergi ninggalin aku. Kanker payudara yang udah merambat kemana-mana._.
Mmm, nah mungkin mama takut aku kena kanker kali ya? Tapi kan Ibu kena kanker bukan karena tes labnya. Padahal kan kalo tes lab jadi jelas ‘kan? Hmm, tapi yaudahlah mau sakit apapun aku, pasrah ajalah. Minum ajalah tuh obat yang manfaatnya 0,99%. Minum ajalah ramuan aneh yang bikin aku muntah, enek, mual, pusing, sumeng dan gajelas. Yang terpenting buat aku sekrang mah bisa jadi psikiater atau psikologi udah cukup membahagiakan aku dan membayar penderitaan aku yang entah sampai kapaan. Hehehe so, psikologi UNPAD tunggu mahasiswi bernama Noval Firyallian Pristi dari SMAN 1 Kota Tangerang Selatan yang daftar lewat jalur SNMPTN. Aaamin ya Rabbal’alamin O:)
Halo:) mengingat janji ngisi materi blog setelah UTS, jadi hari ini aku nulis. Hehehe. Ini udah hari ke empat aku libur karena kakak-kakak ganbatteimasu nih u.u Nah, tahun depan Insya Allah aku:) itupun kalo naik kelas (?) dan panjang umur :) yaaaaa! Positif thinking aja ye ga? Hehehe.
Oh iya, lagi mau ngisi tiba-tiba tertarik untuk cerita tentang penyakit gitu. Jadi pas tanggal 14 Januari 2013 lalu, aku cek ke dokter karena masalah sakit dibagian perutku. Nah, sebelum tanggal tersebut aku emang udah bolak-balik rumah sakit itu setiap sebulan sekali dari bulan November kalau tidak salah. Seingetku, ini adalah tanggal terakhir aku ke rumah sakit itu karena suatu hal.
Penyebabnya karena aku disuruh cek laboratorium gitu. Aku sih oke-oke aja. Gak takut diambil darah, suntik, atau apapun itu. Yang kepikiran sama aku cuma biaya. Ya, diantara saudara-saudara kandungku aku yang paling banyak mengeluarkan biaya hanya untuk berobat. Makanya, aku tuh sering berfikir kalau aku hidup cuma nyusahin mama dan papa aja. Aku pernah berfikir, kalau aja aku pinter setidaknya ada nilai plus buat aku. Tapi aku cuma murid biasa kok disekolah.
Flashback sedikit yaaa. Hehehe. Dulu, waktu aku umur lima tahun, aku demam tinggi. Terus dikasih obat penurun demam gitu sama Ibu. Ya, aku tahu niat Ibu baik, emang dasarnya udah takdir aja hari itu aku keracunan karena obatnya udah kadaluarsa. Ya karena saat itu cuma ada Ibu dirumah, akhirnya aku dibawa ke rumah sakit sama Ibu dan tetangga disana. Pokoknya udah parah banget deh. Sebenernya yang mau aku ceritain sekarang bukan keracunan obatnya, tapi kenapa saat itu Ibu harus sigap dan bawa aku ke rumah sakit? Gimana kalo aku meninggal aja? Ku rasa ga bakalan terjadi semua yang aku alami sekarang.
Maag kronis, 'ini', 'itu' yang bikin aku semakin parah lagi itu semua ga akan terjadi kalo aku ga hidup sampe sekarang ‘kaaan? Aku ga tau apa harus bersyukur karena Ibu sigap tolong aku atau malah kesel karena Ibu sesigap itu.
Hmmm, lanjut lagi ke bahasan. Mama ga ngizinin aku tes lab. Papa sih kalo mama ga setuju ya ga setuju. Komentar mama pas tau aku harus tes lab dan yang di tes itu hormon T3, T4 atau apalah itu namanya, mama bilang ga perlu dan mama gamau. Terus yang aku kaget, mama tiba-tiba bilang ke papa “Dulu kan juga Ibu awalnya gitu, pokoknya Iyank gamau.”
Aku bingung plus ga ngerti sama sekali. Nah, dari tadi kan aku sebut Ibu dan Mama. Jadi Ibu itu bukan berarti Ibu aku, tapi itu tante dan emang udah deket banget sama aku. Nama beliau, Ai Nina Nurjanah. Beliau itu adiknya mama. Orangnya baik, senyumnya manis, yang ngejaga aku juga dari kecil. Aku sayang banget sama beliau. Tapi disaat aku percaya bahwa bakalan ada beliau terus dihidup aku, beliau malah pergi. Pergi ninggalin aku. Kanker payudara yang udah merambat kemana-mana._.
Mmm, nah mungkin mama takut aku kena kanker kali ya? Tapi kan Ibu kena kanker bukan karena tes labnya. Padahal kan kalo tes lab jadi jelas ‘kan? Hmm, tapi yaudahlah mau sakit apapun aku, pasrah ajalah. Minum ajalah tuh obat yang manfaatnya 0,99%. Minum ajalah ramuan aneh yang bikin aku muntah, enek, mual, pusing, sumeng dan gajelas. Yang terpenting buat aku sekrang mah bisa jadi psikiater atau psikologi udah cukup membahagiakan aku dan membayar penderitaan aku yang entah sampai kapaan. Hehehe so, psikologi UNPAD tunggu mahasiswi bernama Noval Firyallian Pristi dari SMAN 1 Kota Tangerang Selatan yang daftar lewat jalur SNMPTN. Aaamin ya Rabbal’alamin O:)
Senin, 24 Februari 2014
Entah, Entah, Entah
Senin, 24 Februari 2014 (16 tahun 8 bulan 1 minggu 3 hari)
Setelah membaca salah satu artikel mengenai kesehatan, ga membuatku sama sekali merasa lebih baik. Mungkin, lebih buruk dari sebelumnya. Terserah keluarga mau menganggap aku berlebihan menanggapi ini, pakai bawa-bawa hobiku yang suka menulis dan berkhayal. Ya memang pada kenyataannya, kebahagiaanku sampai aku hampir berumur 17 tahun ini hanyalah khayalan. Aku memang masih hidup, tapi aku benar-benar merasa bahwa jiwaku telah mati. Telah lama mati. Dan entah ada dimana bangkaiku. Entah dimana.
Aku bukan orang yang pandai berucap, bahkan bisa dibilang aku hampir tak bisa berbicara bagaimana keadaanku sekarang, perasaanku sekarang, apa yang aku inginkan. Selama ini, aku lebih banyak menulis apa yang ku butuhkan, yang ku inginkan, yang ku rasakan. Bahkan ketika penyakit aneh yang menyebalkan dan selalu berusaha untuk membunuhku itu kambuh sekalipun, aku hanya bisa berucap. “Sakit, ini sakit banget. Melilit gitu. Sakit”. Bukankah seharusnya aku bisa menyusun kata lebih baik lagi daripada itu? Aku juga gatau apa yang terjadi sama aku. Aku dapat melihat dengan jelas, tapi jiwaku mengartikan samar. Aku mendengar, tapi telingaku tak bisa menangkap yang ku dengar dengan baik. Aku berbicara, tapi aku seringkali tak tahu kemana arahku berbicara. Bahkan, aku menulis seperti ini saja aku tak tahu apa yang sedang aku fikirkan dan aku bicarakan.
Aku menulis ini dengan jari-jariku. Bukan berdasarkan kerja otak tapi kerja hati. Tiba-tiba saja terlintas mengenai negative thinking. Aku lelah. Lelah sekali jika harus selalu berfikir negative kepada semua orang yang ada disekitarku. Tapi apa mereka sadar bahwa apa yang mereka lakukan itu tak selalu memberikan arti positif bagiku. Bukan mau menuntut, aku tahu aku pun tak bisa menjadi arti positif bagi mereka. Aku hanya menyulitkan. Menyusahkan.
Aku tak tahu apa iya aku memiliki gangguan mental. Mungkinkah seorang calon psikolog memiliki gangguan mental seperti ini. Dan ku rasa ini sangat serius. Life must go on sekalipun semua orang menyuruhmu mati sekalipun kan val? :(
Setelah membaca salah satu artikel mengenai kesehatan, ga membuatku sama sekali merasa lebih baik. Mungkin, lebih buruk dari sebelumnya. Terserah keluarga mau menganggap aku berlebihan menanggapi ini, pakai bawa-bawa hobiku yang suka menulis dan berkhayal. Ya memang pada kenyataannya, kebahagiaanku sampai aku hampir berumur 17 tahun ini hanyalah khayalan. Aku memang masih hidup, tapi aku benar-benar merasa bahwa jiwaku telah mati. Telah lama mati. Dan entah ada dimana bangkaiku. Entah dimana.
Aku bukan orang yang pandai berucap, bahkan bisa dibilang aku hampir tak bisa berbicara bagaimana keadaanku sekarang, perasaanku sekarang, apa yang aku inginkan. Selama ini, aku lebih banyak menulis apa yang ku butuhkan, yang ku inginkan, yang ku rasakan. Bahkan ketika penyakit aneh yang menyebalkan dan selalu berusaha untuk membunuhku itu kambuh sekalipun, aku hanya bisa berucap. “Sakit, ini sakit banget. Melilit gitu. Sakit”. Bukankah seharusnya aku bisa menyusun kata lebih baik lagi daripada itu? Aku juga gatau apa yang terjadi sama aku. Aku dapat melihat dengan jelas, tapi jiwaku mengartikan samar. Aku mendengar, tapi telingaku tak bisa menangkap yang ku dengar dengan baik. Aku berbicara, tapi aku seringkali tak tahu kemana arahku berbicara. Bahkan, aku menulis seperti ini saja aku tak tahu apa yang sedang aku fikirkan dan aku bicarakan.
Aku menulis ini dengan jari-jariku. Bukan berdasarkan kerja otak tapi kerja hati. Tiba-tiba saja terlintas mengenai negative thinking. Aku lelah. Lelah sekali jika harus selalu berfikir negative kepada semua orang yang ada disekitarku. Tapi apa mereka sadar bahwa apa yang mereka lakukan itu tak selalu memberikan arti positif bagiku. Bukan mau menuntut, aku tahu aku pun tak bisa menjadi arti positif bagi mereka. Aku hanya menyulitkan. Menyusahkan.
Aku tak tahu apa iya aku memiliki gangguan mental. Mungkinkah seorang calon psikolog memiliki gangguan mental seperti ini. Dan ku rasa ini sangat serius. Life must go on sekalipun semua orang menyuruhmu mati sekalipun kan val? :(
Sabtu, 01 Februari 2014
MV Lee Seung Gi - Let's Break Up
1 Februari 2014 (16 tahun 7 bulan 2 minggu 4 hari)
Udah lama nih gak nge blog. Hehehe, oiya kali ini aku mau bahas yang ada di Mvnya Lee Seung Gi yang judulnya Let’s Break Up.
Ya, dari judul aja udah kebayang kan gimana jalan ceritanya? Oke aku mau cerita dari awal. MV ini memperlihatkan adegan antara tokoh laki-laki dan perempuan di tangga. Dengan suasana yang menyedihkan, angin yang bertiupan dan daun yang berterbangan. Hahaha, suasana seromantis ini malah dipakai buat mutusin orang?? Hahahahaha :| tapi ya emang begitu jalan ceritanya.
Berlanjut ke sebuah kereta. Di MV ini menceritakan dua bagian. Yang atas, bagian perempuan. Yang bawah bagian laki-laki. Nah, ketika di bis... di gambarkan keadaan tokoh perempuan yang merasa kesepian dan bersandar ke jendela. Dan itupun yang dilakukan oleh tokoh laki-lakinya yang tidak lain Lee Seung Gi sendiri.
Yaaaap, masih berlanjut. Suasana semakin menyedihkan ketika mereka digambarkan berjalan disebuah rel kereta. Seakan-akan berseberangan padahal mah mereka ada ditempat yang berbeda >....<
Terus, adegan yang paling aku suka disini adalah ketika Lee Seung Gi duduk di sebuah bangku. Perempuan itu juga. Mereka duduk seakan belakang-belakangan banget. Rasanya aku pengen jadiin gembar itu sebagai cover novel wkwkwkw :D gambarnya sih biasa, tapi maknanya sunggung luar biasaaaa!!! Hahaha :D pasti kalian ngertikan yang aku maksud? Kalo gak ngerti, yaudah deh wkwkw. Emang susah banget yang saling mengerti (?)
Naaaaah! Aku juga suka disini. Pas lagi main ayunan. Seperti biasa, seakan-akan mereka sebelahan padahal enggaaaa :(
Oke, lanjut lagiiii...... disini juga ada beberapa detik yang menggambarkan ke masa mereka pacaran dulu. Jadinya ya flashback-flashback gitu deh. Flashbacknya juga turut andil membuat suasana MV itu terlihat semakin sedih.
Hahaha, buat kalian yang mau liat MVnya cari sendiri di YOUTUBE yaaa. Aku mau upload MV nya ke sini tapi aku pake paket h, udah gitu lemot. Jadi aku cuma bisa upload foto-fotonya ajaa. Hahaha :D
Sukses terus deh buat K-Popers mauapun J-popers wkwkw :D Aku sayang kaliaaan {} aku pamit dulu yaa. Hihihi :3 Sayounaraaa.
Ai No Uta's Blog |
Ai No Uta's Blog |
Ai No Uta's Blog |
Ai No Uta's Blog |
Udah lama nih gak nge blog. Hehehe, oiya kali ini aku mau bahas yang ada di Mvnya Lee Seung Gi yang judulnya Let’s Break Up.
Ai No Uta's Blog |
Ai No Uta's Blog |
Ai No Uta's Blog |
Ai No Uta's Blog |
Ai No Uta's Blog |
Ai No Uta's Blog |
Ai No Uta's Blog |
Hahaha, buat kalian yang mau liat MVnya cari sendiri di YOUTUBE yaaa. Aku mau upload MV nya ke sini tapi aku pake paket h, udah gitu lemot. Jadi aku cuma bisa upload foto-fotonya ajaa. Hahaha :D
Sukses terus deh buat K-Popers mauapun J-popers wkwkw :D Aku sayang kaliaaan {} aku pamit dulu yaa. Hihihi :3 Sayounaraaa.
Sabtu, 25 Januari 2014
Aku dan Kamu TANPA Dia
Diam bukan berarti tak tahu
Hanya saja aku tak ingin
Mengungkit apa yang ku tahu
Dan membiarkan semua terbawa angin
Mungkin hanya senyuman
Yang dapat mengubah semuanya
Seperti tidak ada yang harus ku ragukan
Aku dan kamu, tanpa dirinya
Suatu saat kau akan sadari
Maksud hati ingin bersama
Maksud hati saling mengerti
Aku dan kamu, tanpa dirinya
Dia hanya butuh maafmu
Bukan lagi cintamu
Berhentilah berlari mengejarnya
Lihatlah, kini aku yang ada
Hanya lantunan tak sempurna ini
Yang menggambarkan setiap isi hati
Sudut-sudut yang tak ingin kau jangkau
Tanpa dia! Hanya aku dan kau
Hanya saja aku tak ingin
Mengungkit apa yang ku tahu
Dan membiarkan semua terbawa angin
Mungkin hanya senyuman
Yang dapat mengubah semuanya
Seperti tidak ada yang harus ku ragukan
Aku dan kamu, tanpa dirinya
Suatu saat kau akan sadari
Maksud hati ingin bersama
Maksud hati saling mengerti
Aku dan kamu, tanpa dirinya
Dia hanya butuh maafmu
Bukan lagi cintamu
Berhentilah berlari mengejarnya
Lihatlah, kini aku yang ada
Hanya lantunan tak sempurna ini
Yang menggambarkan setiap isi hati
Sudut-sudut yang tak ingin kau jangkau
Tanpa dia! Hanya aku dan kau
Sabtu, 04 Januari 2014
YUI - Sea
Minna san, mungkin kebanyakan dari kalian pasti udah tahu lagu ini kan. Lagunya kakakku yang kelewatan cantiknyaaa. Hihi.. YUI judulnya Sea. Lagu ini bagus banget buat ngegalau (?) eits, bukan karena lagu ini galau loh. Lebih tepatnya lagu ini bagus untuk ngelupain galau. Hehehehe :3 yang belum punya silahkan download. Yang sudah silahkan memaknai artinyaa. Hehe. Aku dapet lirik ini dari ILY hehehe. Selamat menikmati.. :D
Ochikonde shimau you na koto mo
Ikiteireba wa touzen no you ni aru satte
Yawarakana hizashi no naka ni cry
Itsudatte oshietekureru
Kaze no naka hohoendeiru
Himawari ga saku kisetsu ni nattanara
Ai ni yukou ai ni yukou oohh
Yasashikunareru
Ano umi wa hi made mo mado kara miemasu ka?
Minna, minna, genki desu ka?
Itsumademo naitecha ikenai ne
Yasuragi no tsugi ni wa mata shiren datte
Sonna fuuni kangaetara kurushikunaru no ne
Omoide wa odayakana mama cry
Okoshite okitai no yo
Nami no oto kikoetekuru
Sunahama wo hadashi de kakemawattekita
Ureshikute, ureshikute ahhh
Uta wo gushizu sanda
Furusato no sora wo miagetarishimasu ka?
Wasureteta, wasureteta ahhhh
Itsumademo naitecha ikenai ne
Subete wo hoshigatte bakari ja Saki he wa chotto, lalalala..
Susumenai tte wakatterunda Atashi ni datte
Ano koro ni mieta mirai wa Motto kagayaiteita kara
Himawari ga saku kisetsu ni natta nara
Ai ni yukou ai ni yukou
Yasashiku nareru
Ano umi wa ima demo mado kara miemasu ka?
Minna minna genki desu ka?
Itsumademo naitecha ikenai ne
Itsumo arigatou
La la la la la la la la la
Oh my sea..
Terjemahan Indonesia
Ada hari-hari dimana kita merasa murung,
Selama kita menjalani hidup ini
Menangis dalam pelkan sinar matahari yang lemah
Kemudian tersenyum sambil berdiri di bawah angin,
yang selalu menunjukkan jalan
Saat musim mekarnya bunga matahari datang
Aku akan bertemu denganmu, aku akan bertemu denganmu oh..
Aku bisa menjadi lembut
Bisakah laut itu terlihat dari jendela kamarku?
Semuanya, semuanya apakah sehat-sehat saja?
Aku tak boleh menangis terus
Tantangan akan muncul lagi setelah hari tenang berlalu
Sedih rasanya jika memikirkan hal itu
Kenangan yang terbaring itu masih menangis
Aku harap bisa membangunkannya,
Untuk mendengarkan suara ombak
Aku berlari di sepanjang pasir pantai dengan kaki telanjang
Senangnya, bahagianya, ah..
Sambil menyenandungkan sebuah lagu
Apakah kau melihat langit di kotamu?
Aku tak akan melupakannya, aku tak akan melupannya, ah…
Aku tak boleh menangis terus
Aku tak akan bisa maju jika menginginkan semua hal
Aku paham akan hal itu
Ini karena masa depan yang kuimpikan sudah mulai terlihat
Saat musim mekarnya bunga matahari datang
Aku akan bertemu denganmu, aku akan bertemu denganmu oh..
Aku bisa menjadi lembut
Bisakah laut itu terlihat dari jendela kamarku?
Semuanya, semuanya apakah sehat-sehat saja?
Aku tak boleh menangis terus
Ah… Terimakasih banyak
Lalala…
Oh, lautku..
Ochikonde shimau you na koto mo
Ikiteireba wa touzen no you ni aru satte
Yawarakana hizashi no naka ni cry
Itsudatte oshietekureru
Kaze no naka hohoendeiru
Himawari ga saku kisetsu ni nattanara
Ai ni yukou ai ni yukou oohh
Yasashikunareru
Ano umi wa hi made mo mado kara miemasu ka?
Minna, minna, genki desu ka?
Itsumademo naitecha ikenai ne
Yasuragi no tsugi ni wa mata shiren datte
Sonna fuuni kangaetara kurushikunaru no ne
Omoide wa odayakana mama cry
Okoshite okitai no yo
Nami no oto kikoetekuru
Sunahama wo hadashi de kakemawattekita
Ureshikute, ureshikute ahhh
Uta wo gushizu sanda
Furusato no sora wo miagetarishimasu ka?
Wasureteta, wasureteta ahhhh
Itsumademo naitecha ikenai ne
Subete wo hoshigatte bakari ja Saki he wa chotto, lalalala..
Susumenai tte wakatterunda Atashi ni datte
Ano koro ni mieta mirai wa Motto kagayaiteita kara
Himawari ga saku kisetsu ni natta nara
Ai ni yukou ai ni yukou
Yasashiku nareru
Ano umi wa ima demo mado kara miemasu ka?
Minna minna genki desu ka?
Itsumademo naitecha ikenai ne
Itsumo arigatou
La la la la la la la la la
Oh my sea..
Terjemahan Indonesia
Ada hari-hari dimana kita merasa murung,
Selama kita menjalani hidup ini
Menangis dalam pelkan sinar matahari yang lemah
Kemudian tersenyum sambil berdiri di bawah angin,
yang selalu menunjukkan jalan
Saat musim mekarnya bunga matahari datang
Aku akan bertemu denganmu, aku akan bertemu denganmu oh..
Aku bisa menjadi lembut
Bisakah laut itu terlihat dari jendela kamarku?
Semuanya, semuanya apakah sehat-sehat saja?
Aku tak boleh menangis terus
Tantangan akan muncul lagi setelah hari tenang berlalu
Sedih rasanya jika memikirkan hal itu
Kenangan yang terbaring itu masih menangis
Aku harap bisa membangunkannya,
Untuk mendengarkan suara ombak
Aku berlari di sepanjang pasir pantai dengan kaki telanjang
Senangnya, bahagianya, ah..
Sambil menyenandungkan sebuah lagu
Apakah kau melihat langit di kotamu?
Aku tak akan melupakannya, aku tak akan melupannya, ah…
Aku tak boleh menangis terus
Aku tak akan bisa maju jika menginginkan semua hal
Aku paham akan hal itu
Ini karena masa depan yang kuimpikan sudah mulai terlihat
Saat musim mekarnya bunga matahari datang
Aku akan bertemu denganmu, aku akan bertemu denganmu oh..
Aku bisa menjadi lembut
Bisakah laut itu terlihat dari jendela kamarku?
Semuanya, semuanya apakah sehat-sehat saja?
Aku tak boleh menangis terus
Ah… Terimakasih banyak
Lalala…
Oh, lautku..
Berbohong :(
Pos telat nih :)
Rabu, 1 Januari 2014
Malam.... aku baru saja membohongi seseorang. Aku bilang aku mengantuk dan mau tidur, tapi aku malah menulis materi blog. Yaaa, entah kenapa ya tiba-tiba fikiran, hati dan detak jantung jadi ga beraturan. Kesana-kemari.
Sebenernya merasa bersalah juga sih udah membohongi orang itu. Tapi ya apa boleh buat? Aku lagi butuh waktu sendiri untuk berfikir mengapa psikis maupun fisikku terasa berbeda setelah membaca itu?
Ya, aku tahu ini aneh. Tiba-tiba saja aku jadi sedih drastis. Entah apa yang aku fikirkan sampai sesedih ini. Aku pun sudah berusaha untuk tidur, namun tetap tidak bisa. Akhirnya aku memutuskan untuk menulis blog.
Oke, karena habis berbohong aku mau bahas tentang berbohong.
Menurut pendapatku (karena semua orang mempunyai pendapat sendiri tentang berbohong), berbohong adalah situasi dimana kita tak dapat menerima kenyataan dari sebuah kejujuran. Jadi, kita lebih senang menerima kenyataan ini bukan karena “ITULAH ADANYA”. Tapi kita merasa bahwa “SEHARUSNYA BEGINI”. Ya, itu hanya pendapat dariku saja. Semua orang bebas berpendapat bukan?
Kalau banyak orang bilang, berbohong itu dapat dijadikan suatu jalan yang sebenarnya terlarang agar kita mendapatkan kenyataan yang kita inginkan. Ya, sehebat-hebatnya jantung buatan manusia, jantung yang Allah SWT berikan ke kita secara gratis tak dapat dibandingkan dengan jantung buatan manusia. Itulah alasannya aku sangat menyesal karena membohongi dia. Aku bilang aku mengantuk, namun Allah belum mengizinkan untuk itu. Akhirnya aku tidak bisa tidur sekalipun aku memaksakan diri untuk tertidur.
Mungkin, kita kecewa karena dibohongi. Tapi, tahukah kamu orang yang berbohong pun menderita. Disisi lain ia merasa mendapat apa yang ia mau, namun disisi terbesarnya ia harus berfikir keras bagaimana semuanya berjalan sesuai kebohongannya. Itulah sebabnya, sekali seseorang membiasakan diri untuk berbohong maka ia akan terus melakukan itu.
Hmm, aku ga tahu apa yang membuatku berbohong malam ini. Yang jelas, aku sangat menyesal udah membohongi seseorang itu. Aku juga masih gatau kenapa aku bisa membohongi dia. Jelas-jelas dia tidak bersalah sedikitpun. Tapi entah kenapa untuk malam ini aku justru merasa sedih jika harus berkomunikasi. Aku tak tahu penyebab pastinya, yang jelas perasaan ini terus berkata-kata dalam hati “Apa salahnya? Mengapa aku bersikap seperti itu?”.
~ Jangan jadikan cinta seperti bermain layang-layang, ditarik, lalu diulur, dan seringkali di adu. Lalu menemukan pemenangnya. Bagaimana dengan yang kalah? Menyakitkaaaan!!
By : Noval Firyallian Pristi
Rabu, 1 Januari 2014
Malam.... aku baru saja membohongi seseorang. Aku bilang aku mengantuk dan mau tidur, tapi aku malah menulis materi blog. Yaaa, entah kenapa ya tiba-tiba fikiran, hati dan detak jantung jadi ga beraturan. Kesana-kemari.
Sebenernya merasa bersalah juga sih udah membohongi orang itu. Tapi ya apa boleh buat? Aku lagi butuh waktu sendiri untuk berfikir mengapa psikis maupun fisikku terasa berbeda setelah membaca itu?
Ya, aku tahu ini aneh. Tiba-tiba saja aku jadi sedih drastis. Entah apa yang aku fikirkan sampai sesedih ini. Aku pun sudah berusaha untuk tidur, namun tetap tidak bisa. Akhirnya aku memutuskan untuk menulis blog.
Oke, karena habis berbohong aku mau bahas tentang berbohong.
Menurut pendapatku (karena semua orang mempunyai pendapat sendiri tentang berbohong), berbohong adalah situasi dimana kita tak dapat menerima kenyataan dari sebuah kejujuran. Jadi, kita lebih senang menerima kenyataan ini bukan karena “ITULAH ADANYA”. Tapi kita merasa bahwa “SEHARUSNYA BEGINI”. Ya, itu hanya pendapat dariku saja. Semua orang bebas berpendapat bukan?
Kalau banyak orang bilang, berbohong itu dapat dijadikan suatu jalan yang sebenarnya terlarang agar kita mendapatkan kenyataan yang kita inginkan. Ya, sehebat-hebatnya jantung buatan manusia, jantung yang Allah SWT berikan ke kita secara gratis tak dapat dibandingkan dengan jantung buatan manusia. Itulah alasannya aku sangat menyesal karena membohongi dia. Aku bilang aku mengantuk, namun Allah belum mengizinkan untuk itu. Akhirnya aku tidak bisa tidur sekalipun aku memaksakan diri untuk tertidur.
Mungkin, kita kecewa karena dibohongi. Tapi, tahukah kamu orang yang berbohong pun menderita. Disisi lain ia merasa mendapat apa yang ia mau, namun disisi terbesarnya ia harus berfikir keras bagaimana semuanya berjalan sesuai kebohongannya. Itulah sebabnya, sekali seseorang membiasakan diri untuk berbohong maka ia akan terus melakukan itu.
Hmm, aku ga tahu apa yang membuatku berbohong malam ini. Yang jelas, aku sangat menyesal udah membohongi seseorang itu. Aku juga masih gatau kenapa aku bisa membohongi dia. Jelas-jelas dia tidak bersalah sedikitpun. Tapi entah kenapa untuk malam ini aku justru merasa sedih jika harus berkomunikasi. Aku tak tahu penyebab pastinya, yang jelas perasaan ini terus berkata-kata dalam hati “Apa salahnya? Mengapa aku bersikap seperti itu?”.
~ Jangan jadikan cinta seperti bermain layang-layang, ditarik, lalu diulur, dan seringkali di adu. Lalu menemukan pemenangnya. Bagaimana dengan yang kalah? Menyakitkaaaan!!
By : Noval Firyallian Pristi
Rabu, 01 Januari 2014
Sunyi Hati, Sunyi Jiwa
Jangkrik bersautan
Namun tak satupun yang bertanya
Bagaimana aku dalam penantian
Bagaimana jadinya aku tanpanya
Ikan-ikan yang berinsang
Masih abadi dalam gemercik air kolam
Bernafas di bawah lampu yang tak lagi terang
Begitu gelap begitu kelam
Suara malam masihlah sama
Sama, tak ada yang berubah
Dering ponsel yang tak bersuara
Menandakan aku telah kalah
Pecundang, teriakanlah aku pecundang
Kalah dalam perasaan yang kian menguasai
Dalam gelap ku memandang
Namun selalu saja rohku kembali
Roh ku kembali
Tapi tak kepada jasadku
Mengapa berakhir begini
Tanyaku dalam bisu
Namun tak satupun yang bertanya
Bagaimana aku dalam penantian
Bagaimana jadinya aku tanpanya
Ikan-ikan yang berinsang
Masih abadi dalam gemercik air kolam
Bernafas di bawah lampu yang tak lagi terang
Begitu gelap begitu kelam
Suara malam masihlah sama
Sama, tak ada yang berubah
Dering ponsel yang tak bersuara
Menandakan aku telah kalah
Pecundang, teriakanlah aku pecundang
Kalah dalam perasaan yang kian menguasai
Dalam gelap ku memandang
Namun selalu saja rohku kembali
Roh ku kembali
Tapi tak kepada jasadku
Mengapa berakhir begini
Tanyaku dalam bisu
Langganan:
Postingan (Atom)