Bismillahirrahmanirrahim
Semoga tulisan ini tidak menyingung pihak manapun. Aamin
Senin, 14 Juli 2014 (17 tahun 1 bulan)
Ya Allah, apakah yang membuat kami menjadi jauh? Apakah yang membuat kami menjadi tak bersatu? Apakah yang membuat kami menjadi seperti ini?
Entah mengapa, kesalahpahaman tak pernah berujung. Aku tak bisa berbuat banyak. Selain lebih banyak diam dan menenangkan jiwaku, Putri dan Anna. “All iz well” selalu kata itu yang coba kutanamkan walau begitu banyak kebohongan. Ini tidak adil, sangatlah tidak adil.
Aku tak tahu bagaimana caranya menyikapi semua ini. Hilang akal. Putus asa. Miris sekali rasanya. Maaf, bagi semua orang yang ku sakiti secara sadar maupun tidak. Maaf, untuk semua yang dirugikan karena sikapku. Maaf, untuk semua yang tersakiti karena ucapanku. Maaf, untuk semua yang terluka karena tatapanku. Maaf, untuk semua yang sakit hati karena tertutupnya telingaku. Maaf, untuk semua yang meragu karena janji-janjiku. Aku hanya manusia yang berusaha baik, dan akan terus begitu.
Aku teringat pada kalimat yang selalu terngiang ditelingaku, berbayang dimataku, terucap dibibirku. Mendalam, dihati dan pikiranku. “Kamu tidak akan pernah menjadi dirimu sendiri jika kamu ingin membahagiakan semua orang”. Ya, aku setuju. Aku rasa memang begitu adanya. Hukum alam.
Dear Putri, sampai kapan kau menyuruhku diam tak berontak? Sampai kapan kau menahanku dan menjatuhkan air mata sia-sia? Sampai kapan kau membuatku menjadi jiwa yang lemah lagi rapuh?
Dear Anna, sampai kapan kau menyuruhku melawan orang yang menyakitiku? Sampai kapan kau menyuruhku melukai orang dengan sikapku? Sampai kapan kau membuatku menjadi jiwa yang keras lagi picik?
Aku hanya menangis sendiri. Menangisi kebodohan ku sendiri. Bahkan aku sampai lupa bagaimana caranya tertawa lepas. Bagaimana caranya menangis bahagia. Bagaimana caranya mengutarakan perasaan.
Kami bagaikan dua orang di dua bukit, yang membutuhkan jembatan yang baik dan kokoh untuk bertemu ditengahnya. Kami hanya ingin membagi suka duka seperti dahulu. Kami hanya ingin menjadi pribadi yang dahulu. Aku tidak menyalahkan siapapun atas semua ini. Ini terjadi karena keegoisanku. Karena kebodohanku. Karena ketidak pekaanku. Dan lagi, menyiakan apa yang seharusnya patut disukuri.
Naftaqiduki, Anata ga inatakute sabishii, Bogoshipoyo, Seni özledim, Miss inti, Leípeis, Vous me manquez, Mis je, Vermisse dich, Miss you......
Dari semua bahasa artinya sama! Aku kangen kamu!!!!!!! :”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar