Selasa, 19 Januari 2021 (23 Tahun 7 Bulan 5 Hari)
36 Kata Baik
Ku mohon untuk tetap baik-baik saja.
Sebagaimana hujan yang terus menusuk. Sebagaimana angin yang terus menghempas. Sebagaimana
ombak yang terus menggulung. Sebagaimana petir yang terus menyambar. Sebagaimana
matahari yang terus menyengat.
KAU HARUS BAIK-BAIK SAJA
Baik aku sebagai aku, baik aku sebagai
kamu, baik aku sebagai dia, baik aku sebagai mereka.
Harus baik, harus selalu baik. Meskipun sakit
yang tak berujung ini kian parah. Bahkan luka tak kunjung memberi masa untuk
pulih dan beristirahat. Ku mohon untuk tetap baik.
Baik dalam keadaan dekat, baik dalam
keadaan jauh. Baik dalam keadaan satu tuju, baik dalam keadaan berlawanan. Baik
dalam keadaan besar, baik dalam keadaan kecil. Baik dalam keadaan luas, baik
dalam keadaan sempit. Baik dalam keadaan sama, baik dalam keadaan berbeda.
Jangan menangis, ku mohon jangan
menangis. Tolong simpan air mata untuk hal yang bahagia. Tolong simpan
permohonan untuk mengampun kepada Tuhan. Tolong simpan rengekan untuk seseorang
yang tepat dan menerima. Sesungguhnya semua berada dalam lingkup layak bagi
yang seharusnya. Berhenti berpikir yang tidak baik. Baik sekejap. Baik semenit.
Baik sejam. Baik sehari. Baik semalam. Baik seminggu. Baik sebulan. Baik
setahun bahkan selamanya.
Tolong jangan terluka lagi, luka lama
masih belum kering. Tolong jangan terluka lagi, masa kuat sudah diujung tanduk.
Tolong jangan terluka lagi, semakin membesar koyakanmu.
Bagaimana caranya?
Berhenti berharap. Berhenti berharap ya!
Tanpa ada harapan tak akan terluka lagi. Tanpa adanya harapan takkan kecewa
lagi. Tanpa adanya harapan takkan ada lagi masa luruh luka dan larut dalam air
mata.
Tersenyumlah sebagaimana pernah
melakukannya. Dulu. Dimasa lalu. Dimasa yang sudah lewat. Sudah lampau. Sudah berlama-lama-lama-lama-lama
sekali. Setidaknya ingat sedikit garisnya. Ingat sedikit bentuknya. Berkacalah!
Iya baik. Kau melakukan dengan baik. Coba lebih lebar lagi. Iya lebih lebar
lagi. Tidak-tidak kau salah, tidak dengan air mata. Tidak-tidak bukan seperti
itu. Matamu. Senyum matamu mana? Jangan, ku mohon jangan lakukan lagi. Kau seram.
Kau. Kau. Kau.
“KAU HARUS BAIK-BAIK SAJA.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar