Selasa, 14 April 2020

Sebuah Sajak Untukmu


Ketika hati memilih untuk diam, biarkan lagu yang bercerita dan mulai bicara
Ketika kamu tengah digadang-gadang sebagai yang pertama, namun ternyata kau sebatas juara kedua
Ketika kamu terpuruk dalam satu masa, ingatlah seseorag yang takkan kemana
Biarkan kau diam, dalam rindu dan sepi.. ya?
Nadir?

Biarkan kalimat-kalimat ini menjadi pengingat
Biarkan kalimat ini menjadi kunci jika satu masa kau menjadi lupa
Biarkan kalimat ini menjadi caramu menemukan tempatmu pulang
Biarkan kalimat ini menjadi arah disaat kebencian menyelimutimu

Tolong baca perlahan sampai kau tertidur
Baca perlahan dan bayangkan tiap-tiap momentum
Setengah tiga, lalu ayah terbangun
Setengah empat, lalu ayah terbangun
Panggilan shalat

“Dering ponselmu membuatku tersenyum di malam hari.”
 “Kau bercerita kau akan berhenti membahagiakan.”
Sudah ingat?
Itu cukup, harusnya

Baca perlahan dan semakin dalam bait pertama
Baca satu kata akhir dikalimat pertama
Baca dua kata akhir dikalimat kedua
Baca dua kata akhir dikalimat ketiga
Bait keempat? Selamat tidur

Sudah ingat? Selamat datang kembali
Kau sudah berhasil pulang
Tapi sayang, ketika kau menerima ini
Rasaku punah
Aku sudah tidak lagi dirumah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar