Bukan kita yang salah jika kita merasakan hal ini. Tuhan memang sudah menanamkan perasaan pada diri kita. Jadi, jangan merasa bersalah ketika kita memang benar-benar merasakan ini. Jelas kita memang salah jika kita melampiaskan rasa cinta ke tahap yang diluar batas agama. Tentu kita tahu, bagaimana anak remaja melampiaskan rasa cintanya. Mungkin diantara kita pernah melakukan atau menjadi "penonton" kejadian yang tak seharusnya ada dikalangan remaja. Ya, kita tahu, jika sedang jatuh cinta rasanya hati kita BENAR-BENAR hanya untuk orang yang kita cintai saja kan? Hei, hati-hati! Karena cinta bisa membuat kita lupa bahwa ada TUHAN yang HARUS kita CINTAI lebih dari apapun.
Ya, Seperti yang kita ketahui kebanyakan orang mengeluarkan hasrat mereka untuk mencintai seseorang terlalu berlebihan. Ckckckck.. padahal kita tahu, itu bisa sangat mengganggu masa belajar kita kan? Bahkan bisa MENGHANCURKAN MASA DEPAN KITA. Dan kita pasti punya jutaan impian yang harus kita gapai dong???
Nah, sekarang apa kita mau menghancurkan semua schedule yang kita buat hanya demi orang yang kita cinta? Tentu jawabannya TIDAK! Lalu, apa yang harus kita lakukan?
Kalau pacaran sih fine-fine aja *hehehe, membela diri*. Tapi jangan sampai pacaran yang berlebihan. Kalau pegangan ya jangan keseringan juga, toh pacarnya gak akan hilang apalagi kesasarkan? Kecuali kalau pacar kita buta-_-.
Oh iya, jangan percaya ketika cowok minta kita melakukan hal yang tak sepantasnya dilakukan oleh kita. Seperti ciuman-_-. Apalagi atas dasar cinta! Ciuh, kita harus tinggalin cowok brengsek macam itu! Nah, untuk cowok, jangan tergoda sama cewek, se-seksi"nya tuh cewek, dia tetap bukan mukhrimmu, ingat itu-_- Jangan sampai kita mau melakukan apapun pake atas dasar cinta. Terkecuali jika kita sudah menjadi pasangan sah dimata agama ataupun dimata pemerintah.
Nah, ada hal lagi yang harus kita bicarakan. Mengenai pacaran.....
Ketika kita sudah meyakinkan diri untuk menyatakan atau menerima cinta dari seseorang, kita berarti sudah siap untuk disakiti kelak. Mau tak mau, pacaran itu pasti penuh resiko. Jadi, untuk kita yang belum siap sakit hati, jangan coba-coba untuk mengambil tahap ini.
Resiko pertama, waktu...
Kita tahu, kalau udah punya pacar pasti ada beberapa waktu yang harus kita luangin. Kita gak bisa lagi sebebas dulu saat istilahnya kita lagi "single" ataupun "jomblo". Minimal, jika kita tidak bertemu dengan dia, kita wajib sms atau bbm *bagi yang pakai BB ya-__-*.
Resiko kedua, uang...
Ya, meskipun gak semua pasangan bisa beruntung untuk jalan sama pasangannya. Tapi kita semua tahu, pasti kita butuh uang. Beli pulsa? Ya, jujur saja saat saya belum punya pacar, saya beli pulsa bisa sampai dua minggu sekali loh, itu juga yang goceng saja-_- haha.. tapi semenjak punya pacar, goceng itu hanya berlaku untuk satu sampai tiga hari saja. Sekarang, hitunglah dalam waktu 15 hari, kita beli pulsa 5 kali untuk yang goceng saja. Misalkan kita mengeluarkan uang untuk yang goceng itu tujuh ribu, berapa pengeluarkan kita selama dua minggu lebih sehari? Ya! Tiga puluh lima ribu men.. Itu untuk anda-anda yang masih cinta ponsel tanpa paket yang mengikat. Bagaimana jika pakai paket, dalam waktu lebih kurang 1000 harian kita tidak membeli pulsa, kita bisa beli motor standar saja dua. Hahaha :D Maaf jika saya terlalu berlebihan. Tapi begitulah nyatanya. Dan orang berpacaran sangat menguntungkan operator! Hahahah :D
Resiko ketiga, hatiii....cyin..
Bagaimana perasaan kita ketika pasangan kita lebih mementingkan kehidupan pribadinya? Ya, kita tahu pasti kita pun sering mementingkan kehidupan pribadi kita. Nah, ketika kita di tinggal oleh pasangan untuk menekuni kegiatannya, apa yang terlontar dari bibir kita "Jadi, kamu lebih mementingkan itu dari pada aku? Kamu gak cinta sama aku?". Jujur, saya pernah mengatakan hal itu tapi tidak semenjijikan itu, itu hanya ala sinetron Indonesia. Wakakaka :D Waktu itu, pacar saya memang punya acara, saya dicuekin sampai malam, dan akhirnya saya marah dan merasa bahwa saya dinomor duakan.. hahah malah curhat. Oke, lanjut! Pasti kita semua akan mengalami hal itu.
Ya, meskipun baru pacaran tiga kali *hoho, kenapa saya bilang baru? karena saya punya tetangga perempuan yang punya mantan lebih dari dua puluh padahal umurnya dua tahun dibawah saya* tapi saya cukup tahu mengenai ini dari novel-novel dan sinetron Indonesia...Hahaha :D
Meskipun saya menulis seperti ini, saya tidak menyesal pernah berpacaran. Hahah :D meskipun kita harus berakhir sakit yaa.. hahah :D
Ada yang mau berbagi? Hubungi e-mail blog ini saja ya. Atau di facebook pun boleh :) Saya siap memberi solusi nyeleneh *ekhm* maksud saya, solusi yang tidak terlalu buruk. :)
Salam hangat,
Nobaru Sensei :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar