Rabu, 26 Juni 2013

CINTA DAN BENCI

Cinta, anugerah dari Allah yang diberikan secara gratis kepada semua umat. Ketika sebuah cinta berakhir dengan kebencian, jangan salahkan siapapun karena sebelum kita merasakan cinta kita sudah memiliki janji yang mengikat meskipun tak terucap.

Pertama, janji kepada diri kita sendiri. Kita semua merasakan gelisah ketika kita menerima perasaan diri kita sendiri. Ketika cinta itu tersebar sebagai bibit, tumbuh dan berbatang, berkembang lalu berbunga. Ya, kita tak merasakan itu secara bertahap. Siapapun tahu pohon tidak langsung berbunga/berbuah melainkan berbentuk biji/bibit terlebih dahulu. Siapapun tahu, begitu panjang proses pembentukan batu pasir, dari "serpihan" pasir hingga menjadi batu yang terdiri dari "kumpulan" pasir. Ini yang dinamakan cinta.

Kedua, janji kepada orang lain. Ketika cinta itu berhasil tumbuh lalu menyelimuti diri kita, saat itulah kita mulai berjanji pada orang lain tanpa sadar. Apa maksudnya? Ini tahap dimana kita merasa yakin dan kuat untuk menanggung setiap kegagalan yang akan terjadi kedepannya. Tak perlu mencari contoh lain, lihat pada diri kita sendiri. Ketika kita merasakan hal yang berbeda *hal yang menurut kita membuat kita merasa lebih baik dari sebelumnya* pada seseorang, kita merasa bahwa kita yakin, kita mampu, kita bisa menghadapi semua rintangan yang muncul akibat ulah kita ataupun ulah orang lain. Ketika itulah, tanpa sadar kita berjanji pada orang lain bahwa kita itu mampu menjaga cintanya. Kita mampu memahami cintanya. Kita mampu berjalan bersama untuk memperjuangkan cinta yang kita rasakan.

Setelah berjanji, kebanyakan dari kita mengingkari perasaan itu sendiri. Itu terjadi ketika setan berhasil memanipulasi cinta yang kita rasakan menjadi benci. Kenapa saya bilang "Cinta yang di Manipulasi" ? Kita semua tahu bahwa semua yang ada di dunia ini baik bila berada ditempatnya. Sedangkan, mengapa harus ada benci setelah cinta? Mengapa kita mengingkari janji kita sendiri ketika semua cinta itu berakhir?

Benci adalah ingkaran dari cinta. Ingkar adalah ingkaran dari janji. Jadi benci sama dengan ingkar, dan cinta sama dengan janji. Dengan menyatukan keduanya, kita bisa tahu dengan sendirinya.

Yang ingkar adalah buruk. Mengapa buruk? Bagaimana ketika kita diberi janji lalu diingkari? Pasti tumbuh amarah pada diri kita meskipun sebesar zarrah pasti ada. Lalu, bagaimana dengan kebencian? Ingkar sama dengan benci, ketika ingkar adalah buruk, maka benci pun adalah buruk.

Janji baik, apabila ditepati. Mengapa baik? Jujur saja, kita pasti merasa senang jika diberi janji sekalipun janji itu belum tentu berlangsung. Jika menjadi ingkar, maka akan buruk dan jika ditepati tentu akan baik. Lalu, bagaimana dengan cinta? Janji sama dengan cinta, ketika janji adalah baik jika ditepati, maka cinta pun baik JIKA DITEPATI.

By : Noval Firyallian Pristi, don't copy -_- hehe

Tidak ada komentar:

Posting Komentar