Sabtu, 07 September 2013

Tak Mampu Bermimpi

Rasanya, mimpiku bersisa 30% lagi. Semua yang ada disekitarku terlihat tak mendukung. Aku memang egois, tapi ini kan juga untuk masa depanku.

Kenapa baru sekarang aku sadar bahwa aku harus serius dalam belajar. Sekarang, aku cuma bisa nyesel dengan hidup yang jalani selama 16 tahun 2 bulan 3 minggu 4 hari ternyata tak menghasilkan apa-apa. Cuma air mata, darah, penyakit, mata berkantung, dan kekecewaan. Aku tak tahu harus berbicara apa lagi? Berbicara dengan siapa lagi? Hidup seperti apa lagi? Aku gak bisa selamanya menjadi orang lain ketika diluar. Menjadi Noval yang bahagia menjalani hidup yang pada kenyataannya aku menyembunyikan banyaknya air mata dikamarku yang tak besar ini tapi bisalah untuk tidur.

Tak ada jalan yang terbuka untukku. Tak ada lagi harapan untukku. Semua yang aku lakuin selama ini sia-sia. Aku pun gak tahu sampai kapan aku bisa menahan perasaan ini. Aku butuh teman dan dukungan. Orang tuaku tak mendukung. Bagaimana Allah mau meridhoi????? Akankah ada keajaiban yang menghampirku. Aku mau nangis!!! Tapi udah gak sanggup lagi. Percuma dan sia-sia. Usahaku tak menghasilkan apa-apa. Jadi penulis, ataupun psikiater!

Sepertinya, aku mulai tak mempercayai manusia. Bagaimana bisa dengan posisiku yang juga manusia? Itu terjadi karena manusia disekitarku membuatku trauma karena sikap mereka. Bahkan sekarang aku trauma bermimpi. Aku mau sebebas orang lain untuk bermimpi. Bebas karena mereka bisa. Bebas karena dukungan orang tua. Bebas karena Allah meridhoi mimpi mereka. AKU MAU!!

Kelak, aku tak tahu bagaimana aku? Apakah aku bisa melanjutkan hidupku ini atau tidak pun aku tak tahu. Bisa menahan rasa kecewa ku ataupun tidak pun aku tak tahu. Atau memilih mengakhirinya sekarang??????
Apa aku masih THE LOSER atau THE WINNER.

Beberapa waktu berlalu, hidup atau meninggal sekarang pun aku gak bahagia!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar