Jum’at, 13 Januari 2017 (19 tahun 6
bulan 3 minggu 6 hari)
Tidak sampai 6 bulan lagi, aku
tidak lagi berada dizona ‘anak belasan tahun’. Aku akan menjadi perempuan yang
berusia 20 tahun. Membayangkannya saja sudah membuatku merasa sangat buruk.
Terlalu banyak melalaikan kesempatan belasan tahunku. Terlalu banyak hal yang
aku lewatkan ketika aku menjadi anak belasan tahun. Ternyata semua itu begitu
cepat berlalu. Meskipun aku meminta waktu untuk diperlambat, pada nyatanya
waktu berjalan dengan begitu cepat. Dalam hati kecilku, aku bersyukur karena
waktu berjalan dengan cepatnya, karena dengan begitu aku akan lebih mudah untuk
melupakan rasa sakit yang aku alami.
Berbicara tentang rasa sakit,
selama belasan tahun aku menyakiti dan disakiti. Aku termasuk kedalam orang
yang akan menyakiti lebih-lebih lagi setelah disakiti. Namun jika orang
tersebut adalah orang yang penting untukku, aku lemah. Seberapa besar rasa
sakit yang aku rasakan, tidak akan membuatku membalasnya. Jika orang penting
itu terus menyakiti dan mengecewakan aku, lebih baik aku pergi. Semua hal yang
membuat aku bisa mengingatnya tidak akan ku biarkan masuk. Social media adalah
tempat paling mudah untuk didatangi dan ditinggalkan oleh banyak orang. Maka
dari itu, aku akan mem-blokir siapa-siapa saja yang kuanggap penting saja,
menyakitkan saja, dan orang yang penting dan menyakitkan.
Selama belasan tahun, tepatnya
setelah bisa merasakan rasa sayang kepada seseorang selain orang tua dan
keluarga… disakiti dan menyakiti bukan lagi hal yang aneh. Bahkan bisa dibilang
bahwa itu hal yang lumrah untuk dilakukan dan dialami. Setiap kali disakiti,
mulai sekarang aku akan menganggap bahwa itu adalah ‘imunisasi’ untuk hatiku.
Beberapa orang mengetahui, bagaimana kerja imunisasi. Kurang lebih, imunisasi adalah
virus yang entah bagaimana bisa menjadi pelindung untuk kita. Jadi, jika kita
sudah mendapat imunisasi, kita akan kebal terhadap hal yang sebenarnya dapat
merusak diri kita itu.
Begitupula dengan hati. Hati yang
sering tersakiti dengan cara ditinggalkan, akan sedikit lebih cepat pulih
dibandingkan hati yang tidak pernah ditinggalkan. Hati yang sering tersakiti
dengan cara dikhianati, akan sedikit lebih cepat pulih dibandingkan hati yang
tidak pernah dikhianati. Hati yang sering dicampakkan, akan sedikit lebih cepat
pulih dibandingkan hati yang tidak pernah dicampakkan. Hati yang sering
dijanjikan, akan sedikit lebih cepat pulih dibandingkan hati yang tidak pernah
dijanjikan. Sekarang bagaimana kita menanggapi semua orang itu. Apakah kita
menganggapnya sebagai pisau ataukah kita menganggapnya sebagai imunisasi.