Minggu, 15 Januari 2017

Imunisasi



Jum’at, 13 Januari 2017 (19 tahun 6 bulan 3 minggu 6 hari)
Tidak sampai 6 bulan lagi, aku tidak lagi berada dizona ‘anak belasan tahun’. Aku akan menjadi perempuan yang berusia 20 tahun. Membayangkannya saja sudah membuatku merasa sangat buruk. Terlalu banyak melalaikan kesempatan belasan tahunku. Terlalu banyak hal yang aku lewatkan ketika aku menjadi anak belasan tahun. Ternyata semua itu begitu cepat berlalu. Meskipun aku meminta waktu untuk diperlambat, pada nyatanya waktu berjalan dengan begitu cepat. Dalam hati kecilku, aku bersyukur karena waktu berjalan dengan cepatnya, karena dengan begitu aku akan lebih mudah untuk melupakan rasa sakit yang aku alami.

Berbicara tentang rasa sakit, selama belasan tahun aku menyakiti dan disakiti. Aku termasuk kedalam orang yang akan menyakiti lebih-lebih lagi setelah disakiti. Namun jika orang tersebut adalah orang yang penting untukku, aku lemah. Seberapa besar rasa sakit yang aku rasakan, tidak akan membuatku membalasnya. Jika orang penting itu terus menyakiti dan mengecewakan aku, lebih baik aku pergi. Semua hal yang membuat aku bisa mengingatnya tidak akan ku biarkan masuk. Social media adalah tempat paling mudah untuk didatangi dan ditinggalkan oleh banyak orang. Maka dari itu, aku akan mem-blokir siapa-siapa saja yang kuanggap penting saja, menyakitkan saja, dan orang yang penting dan menyakitkan.

Selama belasan tahun, tepatnya setelah bisa merasakan rasa sayang kepada seseorang selain orang tua dan keluarga… disakiti dan menyakiti bukan lagi hal yang aneh. Bahkan bisa dibilang bahwa itu hal yang lumrah untuk dilakukan dan dialami. Setiap kali disakiti, mulai sekarang aku akan menganggap bahwa itu adalah ‘imunisasi’ untuk hatiku. Beberapa orang mengetahui, bagaimana kerja imunisasi. Kurang lebih, imunisasi adalah virus yang entah bagaimana bisa menjadi pelindung untuk kita. Jadi, jika kita sudah mendapat imunisasi, kita akan kebal terhadap hal yang sebenarnya dapat merusak diri kita itu.

Begitupula dengan hati. Hati yang sering tersakiti dengan cara ditinggalkan, akan sedikit lebih cepat pulih dibandingkan hati yang tidak pernah ditinggalkan. Hati yang sering tersakiti dengan cara dikhianati, akan sedikit lebih cepat pulih dibandingkan hati yang tidak pernah dikhianati. Hati yang sering dicampakkan, akan sedikit lebih cepat pulih dibandingkan hati yang tidak pernah dicampakkan. Hati yang sering dijanjikan, akan sedikit lebih cepat pulih dibandingkan hati yang tidak pernah dijanjikan. Sekarang bagaimana kita menanggapi semua orang itu. Apakah kita menganggapnya sebagai pisau ataukah kita menganggapnya sebagai imunisasi.