Jumat, 23 Oktober 2015

About True Friend - Salah Satu Diantaranya



Kamis, 23 Oktober 2015 (18 tahun 4 bulan 1 minggu 2 hari)

Malam ini, tiba-tiba terpikir sesuatu yang mendalam. Suatu hal yang tak pernah ku pikirkan sampai seserius ini. bukan berarti tidak pernah memikirkannya, jelas pernah bahkan hampir sering tapi tak sedalam ini.

Ini bukan soal perasaanku pada seseorang, bukan soal keluarga juga, tapi ini soal persahabatanku dengan seseorang. Sahabatku cukup banyak, tapi yang memiliki intensitas terbanyak dalam komunikasi yang seseorang ini.

Nisrina Fadhilah, aku biasa panggil dia Anis. Aku kenal dengan dia saat aku SMP. Bagaimana pertemuan pertamaku dengannya? Tidak, aku tidak akan menceritakan masa SMP ku yang tujuh per delapannya kelam. Ini hanya tentang Nisrina Fadhilah.

Mengapa kami masih bersahabat sampai kami dibangku kuliah? Aku pun tidak tahu. Bahkan aku merasa kami ini memiliki kesamaan yang sedikit. Satu sekolah saat SMP, satu kelas selama dua tahun, suka korea, dan? Dan sepertinya tidak ada lagi. Kami bahkan memiliki kesamaan yang sama dengan teman satu kelas kami.

Anis mengajarkanku perpaduan perbedaan yang sangat indah. Ya, ia benar-benar menyadarkanku bagaimana menerima perbedaan. Tadi, aku bilang kalau kita memiliki persamaan yang sangat sedikit. Namun bukan berarti kami tidak cocok. Tidak sama, bukan berarti tidak cocok. Karena yang sama pun ada saja ketidakcocokannya.

Anis itu sangat ramah. Dia baik kepada semua orang. Seberapa banyak pun orang yang menyakiti dia, dia akan tetap baik. Dan kalian tahu? Bagiku, itu adalah kebodohan Anis, tapi hati baiknya tidak mengatakan begitu. Dari cara berpikir kami pun sudah sangat berbeda. Jika Anis akan tetap baik meskipun orang-orang berlaku menyebalkan terhadapnya, tapi itu hampir tidak berlaku bagiku.

Anis, dia itu perempuan yang senang menyembunyikan perasaannya. Berbeda denganku yang selalu mengumbar sekitar lima per delapan perasaanku. Blog dan lain hal sebagainya menjadi tempat curhatku. Sedangkan Anis? Dia hanya memilih bungkam dan tidak menceritakan semuanya. Ya, jika kalian lihat.... aku bukanlah sahabat yang baik untuknya. Aku egois, dan setelah bertahun-tahun aku baru menyadari banyak hal yang tidak aku ketahui darinya. Mengapa? Karena aku hanya mementingkan kehidupanku sendiri.

Ya, Nisrina Fadhilah. Dia menjadi hatiku yang kedua. Menjadi otakku yang kedua. Memoriku yang kedua. Dia tahu hampir segala hal, dan aku sadar bahwa aku hampir tak pernah memberinya kesempatan untuk menjadikan diriku sebagai hati, otak dan memorinya yang kedua.

Aku bukan sahabat yang baik, but she always with me till now . Aku gak tahu kapan dia bosan bersamaku, mendengar curhatan bodohku, dan menjadi sahabat baikku. Anis, Anis, dan Anis, aku hampir bergantung dengannya. Dia peduli padaku, tapi aku? Sahabat yang bodoh!

Aku hanya ingin menyampaikan perasaan mendalamku ini. Ini soal persahabatan, tapi ya hari gini kalau ada yang terlalu baper ke sesama jenis dibilang ga normal alias homoseksual(?) whatever you think, yang jelas perasaan ini sungguhan.

Nisrina Fadhilah, maaf aku baru menyadari ini. Aku lebih sering tidak mendengarkanmu ketika kau begitu setia mendengarkanku. Aku tak ingin siapapun melukaimu. Jika ada satu orang yang melukaimu, andaikan aku memiliki banyak tangan, aku akan membalasanya dengan ratusan luka pada orang itu. Karena aku hanya memiliki dua tangan, maka aku akan mendoakan orang itu agar tidak lagi menyakitimu.

Jika Allah mengizinkan, aku mau jadi sahabat kamu terus Nis. Dari SMP, sampe nenek-nenek. Kita terus sahabatan. Mengenalkan keturunan kita sebagai saudara. Sekali lagi, aku minta maaf Nis. Karena aku lebih mementingkan segala aspek di hidup aku selain jadi pendengar yang baik buat kamu. Anis! Kalau kamu baca, setelah ini, jadilah jiwa yang lebih ramai. Ceritakan keseharianmu. Karena aku akan menunggu setiap kisahmu!

Aku tidak ingin memanggilmu “Bestfriend”, karena kamu manusia pasti berbuat salah. Aku lebih senang memanggilmu dengan sebuatan “True Friend”, itu lebih terlihat masuk akal.

Baca ini mendalam, bayangkan setiap persahabatan yang telah dibangun. Buang pikiran berlebihan tentang homoseksual, psikopat dan lain hal yang menyeramkan. Ini hanya tentang kodrat manusia yang mengutarakan perasaan bersalah kepada sahabatnya.

Dari sahabat yang berusaha untuk baik padamu, Noval Firyallian Pristi.