Kamis, 19 Maret 2015

Setelah Sekian Lama



Jangan mempercayai bahwa apa yang kau alami saat ini akan berlangsung selamanya. Ketika sesuatu yang dihadapanmu sedang membuatmu tertawa, bukan berarti ia akan selalu membuatmu tertawa. Sama halnya ketika sesuatu yang ada dihadapanmu sedang menyakitimu, bukan berarti ia akan selalu menyakitimu. Ini hidup, bukan ドラマyang kisahnya selalu membahagiakan. Bukan pula picisan yang selalu menyedihkan dan menyenangkan diakhir kisah. Kalau begitu, kapan menyenangkannya?

Aku gak tahu apa yang sedang aku lakukan saat ini. Aku sedang menyakiti diri sendiri atau apa. Berpura-pura bahagia atau apa. Berlari atau apa. Mengejar atau apa. Menangis atau apa. Tersendu, terluka, terhampar, tergores atau apa! Jadi apa? Setelah sekian lama memutuskan untuk tidak mencurahkan apa yang aku rasakan disini, aku jauh lebih labil dari sebelumnya. Blog, diary cukup membantuku. Aku tahu, kalian tidak memberikan solusi. Bahkan banyak orang mencemoohku karena aku terkesan ‘meminta dikasihani’. Tapi, bukan. Bukan itu maksudku.

Menulis ada hal terbaik bagiku untuk mengungkapkan apa yang sedang aku rasakan. Menulis pula, yang membantuku ketika bibir ini tak sanggup lagi berkata-kata. Menulis pula, yang membuatku belajar banyak tentang bahasa. Menulis apa yang aku rasakan terasa jauh lebih baik daripada menceritakan secara lisan. Aku terlahir menjadi seperti ini. Menjadi labil. Mudah merana. Mudah galau. Mudah tersakiti. Tapi sungguh, aku yakin bahwa apa yang datang padaku tak selamanya buruk. Tentu tak selamanya baik. Aku yakin apa yang aku rasakan selama ini ada yang benar ada yang salah. Aku percaya bahwa apa yang sedang terjadi padaku saat ini bukan perwujudan kesialan atau kegagalan. Aku ya aku. Dia ya dia. Aku lebih baik jadi aku. Dia lebih baik jadi dia.

Pesan terakhirku, percayalah bahwa orang yang lebih berarti adalah orang yang bisa membawamu tertawa dan menangis bersamanya dan atau karenanya. Tandanya, orang tersebut berhasil membuatmu hidup menjadi manusia seutuhnya.

Salam, dari seorang remaja yang sedang meniti karirnya untuk menjadi seorang psikolog. Aamiin.